50; jaemin

3.4K 345 6
                                    

Kamu masih mencari-cari keberadaan Jaemin sejak bel istirahat. Namun, ketika bel masuk sudah berbunyi lagi pun kau masih belum menemukan batang hidung pria itu.

"Jaemin~" Kau berjalan melewati ruang musik.

Langkahmu terhenti sebentar. Kau mendengar suara piano yang merdu. Refleks kau mendekati pintu ruang musik dan membukanya.

Disana, seorang pria sedang memainkan piano dengan jari-jari lentiknya, sambil memejamkan mata. Pria yang sedang kau cari.

Jaemin menyelesaikan not-nya, lalu membuka mata. Kau mendekati pria itu, memeluknya dari belakang.

"Kau tahu, aku takut di kelas. Mereka benar-benar menganggap aku aneh."

Kau mempunyai indera keenam. Bisa melihat apa yang orang tidak bisa lihat. Hantu. Begitu juga dengan Jaemin.

"Dan kau mencariku sepanjang waktu istirahat?"

"Kau tidak ada di kelasmu." Kau mengerucutkan bibir, memeluk leher pria itu dan memangku dagu di pundaknya.

"Tenanglah." Jaemin mengelus tanganmu. "Kita lulus dari sekolah ini beberapa bulan lagi. Jangan khawatirkan apa-apa."

Jaemin melepas pelukanmu. Dia memegang tanganmu dengan lembut. Tangan kirinya memainkan tuts piano. Ia tidak melihat tuts pianonya selagi memainkan. Justru matanya terfokus padamu. Menatap dalam. Pria itu sungguh membuatmu meleleh.

Perasaanmu tenang seketika. "Sayang, jadilah teman hidupku untuk selamanya." kata Jaemin sambil tersenyum tipis.

Tentu kau mengangguk. Mana mungkin menolak pria yang menerimamu apa adanya? Tampan pula.















A/n : double up🙌

nct • imagine✔️Where stories live. Discover now