39; lucas

3K 313 13
                                    

Kau berdiri di balkon sambil menengadahkan tangan menerima air hujan yang turun dari langit. Tiba-tiba kau melihat seseorang yang berlari menuju rumahmu. Kau pun memutuskan untuk turun dan membukakan pintu.

"Heiwong?"

Pria di depanmu meringis. Dia sudah basah kuyup dan membawa setangkai mawar merah. Dia memberikannya padamu dengan biasa.

"Dasar! Masuklah!" kau menyuruhnya masuk.

Kalian pergi ke kamarmu. Dia tidak bisa duduk dan hanya berdiri di atas kesetmu. Kau mengambilkan handuk dan pakaianmu.

Heiwong langsung berlari kecil ke kamar mandi yang ada di dalam kamarmu. Kau pun memeriksa ponselmu yang ternyata menerima beberapa pesan dari Heiwong.

"Astaga. Bagaimana aku bisa tidak tahu?" kau memaki dirimu sendiri yang sekarang malah membuat pacarmu kehujanan.

Heiwong pun keluar dari kamar mandi memakai kaos panjang bergambar hello kitty yang memiliki pita di masing-masing bahunya. Dia juga memakai triningmu yang memiliki motif hati di bagian lutut kanannya.

"Heiwong! Itu benar kamu?" Kamu tertawa ketika melihat pria itu berdiri sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Rambutnya basah meskipun sudah berusaha ia keringkan.

"Kenapa kau seperti kucing?" kau menarik Heiwong ke meja rias. Kau mengambil hairdryer dan mengeringkan rambutnya yang malah membuat poninya berdiri.

"Heiwong, sebentar."

Heiwong akan menurunkan poninya, tapi kau membentak, "jangan! Diamlah sebentar saja!"

Pacarmu pun terdiam sambil menatap datar ke arah cermin. Dia akhirnya pasrah kau perlakukan seperti ini.

Kau mengambil karet kecil dan mengikat poni Heiwong sehingga berdiri lucu.

"Apa aku seperti kucing?" tanya Heiwong polos.

"Tidak. Itu seperti tandukmu. Kau adalah badak bercula satu!"

"Setampan inikah badaknya?" Heiwong memasang muka manis.

"Hei, itu imut, bodoh!" katamu sambil menowel poninya.

"Hei, jangan mainkan itu. Sepertinya aku kelihatan lucu." kata Heiwong sambil memegangi tanganmu.

"Heiwong, apa yang kau lakukan disini?"

"Aku menunggumu, dan kau tidak datang. Aku kemari untuk berteduh dan meminjam baju." Heiwong berjalan menuju ranjangmu dan berbaring disana.

"Hei gembel! Kau juga akan meminjam ranjangku untuk tidurmu?"

"Apa maksudmu? Tidur kita." Heiwong menyeringai. Ia menepuki tempat di sebelahnya, "kemarilah, sayang. Hujan begini bagus kalau kita tidur nyenyak bersama."

Kau terkekeh dan berjalan ke arahnya yang menyangga kepalanya dengan tangan kanan sambil menunggumu. Kau pun berbaring di samping Heiwong. Pria itu langsung memelukmu erat.

"Aku ingin tidur bersamamu. Sekadar tidur lelap sambil menikmati harumnya bau basah." kata Heiwong sambil terpejam.

"Kau pikir aku mau?" Kau menyelimuti diri kalian.

Heiwong pun mengecup bibirmu dan tertidur bersama.










A/n : ayok gais request. Alurnya sekalian juga boleh😋 biar tambah asique🙆

nct • imagine✔️Where stories live. Discover now