64; taeil

1.6K 190 8
                                    

Menyenangkan untuk berpacaran secara dewasa. Tak perlu berselisih paham dan tak perlu susah-susah menjaga kekasih supaya tidak terlalu dekat dengan orang lain yang membuat rasa cemburu terbakar.

Bersama Taeil, kamu diajari cara memahami. Dalam artian, kamu dipaksa memahami segala kesibukan pria itu, memahami cara menjaga hati tanpa menjauhi lelaki lain, dan memahami berbagai hal.

Namun, dia juga menegaskan padamu supaya kamu dapat memahami dirimu sendiri. Kamu harus paham cara mengontrol emosi, cara berpikir rasional dan paham bagaimana mengungkapkan rindu tanpa harus memberi kode.

"Aku akan menjemputmu sore nanti." Taeil membantumu melepas sabuk pengaman.

"Oke." Kamu mengepalkan tangan padanya. Taeil memukulkan pelan kepalan tangannya padamu.

Kamu harus menyelesaikan semester delapanmu dengan baik lalu lulus tepat waktu. Kamu berharap tidak mengecewakan Taeil dan terutama, orang tuamu. Taeil sudah banyak membantumu menyusun skripsi dan memersiapkan sidang. Jadi kamu harus menerapkannya sebaik mungkin.

Biasanya, setelah kesibukan perkuliahan mempersempit waktumu bersama keluarga dan Taeil, kamu merilekskan diri dengan menonton film bersama Taeil di bioskop atau makan malam bersama keluarga kekasihmu itu.

Namun hari ini Taeil tidak mengajak makan malam ataupun memesankan tiket nonton. Dia mengajakmu ke tempat dimana kamu bisa memijat tubuhmu yang kelelahan dan menghirup aromaterapi yang menenangkan.

"Bagaimana kamu bisa memiliki ide cemerlang membawaku ke tempat seperti ini alih-alih mengistirahatkanku dengan hal-hal yang membahagiakan? Ini sangat nyaman untuk pundakku yang kaku," katamu sambil berbaring lemas.

"Temanku merekomendasikan tempat ini kemarin. Kupikir ini obat lelahmu."

"Kalau aku mengetahui ini sejak awal, aku akan datang setiap hari."

Kamu bahkan tidak tahu bahwa itu adalah tempat yang diciptakan Taeil untuk merilekskan tubuhmu dari segala pikiran penat. Baru kemarin lusa tempat itu selesai dibangun dengan segala susunannya.

Taeil menyiapkan ahli ortopedi, membelikan beberapa aromaterapi, menyiapkan tempat yang nyaman dan lain-lain, tanpa sepengetahuanmu. Saking sibuknya kamu dan pikiran yang terfokus seputar skripsi dan sidang membuatmu tidak sadar bahwa nama tempat itu bahkan gabungan dari nama kalian; "(y/n)moon".

Setelah pijat-memijat, Taeil mengajakmu ritual minum teh. Selain teh chamomile, Taeil menyiapkan pancake, cupcake dan pudding.

"Relaksasi tubuh yang sangat bagus. Aku menyukainya," katamu sebelum menggigit cupcake pertama.

"Kapan sidangmu dilaksanakan?" tanya Taeil menyandarkan punggungnya.

"Minggu depan. Kenapa?"

"Kamu harus melakukannya dengan baik."

"Wooo... ada apa ini? Kenapa kau tiba-tiba begitu?"

"Sebenarnya orang tuaku ingin kita segera menikah."

Kamu tidak terkejut akan hal itu. Karena memang sudah seharusnya kamu dan Taeil memperjelas hubungan kalian.

"Ah... ototku tegang lagi setelah kamu berkata demikian. Apa aku bisa menolak?"

"Menolak apa?"

"Menolak kata segera."

Taeil mengerutkan keningnya. "Kenapa? Kamu tidak ingin segera menjadi milikku? Kamu tidak ingin berhak atas diriku sepenuhnya?"

"Bukan begitu." Kamu mencondongkan badanmu ke arah Taeil. "Sayang."

Kamu selalu tahu panggilan itu membuat Taeil melayang sekaligus ngeri. Bukan karena kata sayang, tapi caramu mengucapkannya.

"Aku masih ingin mengejar karirku dan belajar lebih lama lagi. Apa kau mau punya istri yang nyaris mengabaikanmu?"

"Kita bisa lakukannya bersama. Aku akan membantumu."

Kamu tersenyum miring. Kamu tahu Taeil dapat diandalkan untuk hampir segala hal. Tapi kamu tidak bisa bergantung padanya setiap saat.

Seolah dapat membaca pikiranmu, Taeil berkata, "Kalau ini semua perkara kamu tidak ingin bergantung padaku, itu salah. Sudah seharusnya aku jadi tempat istriku bergantung kelak. Aku senang karena dapat kamu andalkan."

"Sulit sekali berpikir setelah kepalaku lemas dipijat-pijat tadi. Aku hanya ingin minum teh hari ini. Jangan mengusikku tentang hal itu dulu."

Taeil hanya tersenyum. Dia berhenti berbicara mengenai hal tadi karena tidak ingin menambahi beban pikiranmu.















. parody

"Kapan sidangmu dilaksanakan?" tanya Taeil menyandarkan punggungnya.

"Kira kira, aku masuk penjara nggak ya nanti?"

"Lu mau sidang sarjana woy bukan sidang pidana"

A/n: bang taeil dan (y/n) yang dewasa :(

nct • imagine✔️Where stories live. Discover now