nct • imagine✔️

37; jisung

Kau menunggu Jisung di taman sekolah sejak tadi, menatap lorong yang sepi dan berharap Jisung keluar dari kelas dan melewati lorong itu sambil menyapamu.

Tapi kau tidak mendapati apapun selain angin sepoi yang meniupi tengkukmu.

Kau pun memilih untuk membaca buku. Kau mencari bukunya di dalam tas. Bukunya tidak ada. Kau baru mengingatnya kalau buku yang kau cari tertinggal di loker mejamu.

"Aish! Ada-ada saja."

Kau beranjak dari taman menuju kelas menyusuri lorong. Sunyi, kau berjalan dalam keheningan yang terasa mengerikan.

Saat kau berjalan, suara langkahnya terdengar dobel. Kau tidak tahu siapa yang melangkah di sekitarmu. Tapi tidak ada. Saat kau berjalan lagi, hal itu terulang dan kau mencoba untuk tidak mengacuhkannya.

"Ah~ akhirnya."

Kau sampai di kelas. Kau meraba lokermu, tapi kau malah seperti ditangkap oleh sesuatu.

"Argh!" Kau refleks menarik tanganmu dan mencoba mengintip loker itu. Tidak ada apapun selain sebuah buku yang kau cari. Kau pun mengambilnya.

Tiba-tiba kapur tulis di atas meja guru terjatuh dan menggelinding. Kau mencoba untuk tidak memedulikannya dan cepat-cepat pergi dari sana.

Namun, sebuah bangku di pojok kelas bergeser mendadak, menyita perhatianmu. Kau pun menggeleng seolah tidak tahu apa-apa.

"(Y/n)?"

Kau menoleh. Jisung menghampirimu. Kau langsung memeluknya karena ketakutan.

"Aku takut. Mereka bergerak sendiri."

Srakk!

Kertas-kertas di atas meja guru berserakan di lantai. Sebuah kursi bergeser lagi. Kau semakin takut dan memeluk Jisung lebih erat.

"Pergilah! Kau! Siapapun! Pergilah! Jangan ganggu kami!" teriak Jisung sambil menebar pandangan.

Kau mendongak, melihat Jisung dengan mata beraninya. Kau masih gemetar. Kakimu lemas. Jisung pun melihatmu begitu menyadari keadaanmu.

"(Y/n), tidak ada yang perlu ditakutkan. Aku ada disini untukmu."

Dia memelukmu dengan erat, kemudian membawamu ke luar kelas. Dia merangkulmu, menenangkanmu yang sedang dilanda ketakutan.

A/n : gue merinding gais