63; jaemin

2.9K 271 3
                                    

"Apa kamu melihat (y/n)?"

Jaemin mencari-cari keberadaanmu sambil membawa sebuket bunga. Pakaiannya atau apa yang dilakukannya tidaklah nyentrik, tidak menarik perhatian. Namun, paras tampannya membuat banyak bisikan orang-orang sekitar.

Malam itu adalah farewell party di sekolahmu. Jaemin berniat datang ke acara tersebut untuk memberimu bunga. Entah apa lagi yang dia pikirkan.

"(Y/n), itu bukannya pacarmu?" Temanmu menepuk lenganmu lalu menunjuk Jaemin yang matanya masih mencari-carimu dari balik kacamatanya.

Kamu tersenyum sumringah. "Aku pergi sebentar."

Kamu berjalan menghampiri Jaemin yang tak jauh dari pandangmu. Lelaki itu melihatmu berjalan menghampirinya. Namun, di tengah kamu berjalan di atas high heels itu, langkahmu goyah. Lalu kamu berusaha menyeimbangkan tubuhmu lagi sampai berada tepat di depan kekasihmu.

"Kamu sangat cantik." Jaemin langsung memujimu. Kamu tersipu malu.

"Ada apa kemari?" Kamu pura-pura bertanya meskipun tahu Jaemin kemari untuk memberikanmu sebuket bunga.

"Kamu sangat cantik. Aku tidak sanggup berpaling." Dan ya, Jaemin memberimu bunga yang dia bawa. "Bunga ini secantik dirimu."

Jaemin melepas kacamatanya, lalu menyilakkan poninya yang sempat menutupi matanya. Dia mengerutkan keningnya, menelengkan kepalanya, melihatmu dengan benar.

"Aku masih tidak percaya kamu adalah seorang manusia. Aku pikir bidadari."

"Hentikan gombalanmu. Tolong."

Jaemin tersenyum miring. Tatapannya begitu lembut ke arahmu. Seperti tatapan seorang ayah kepada anaknya dengan penuh kebanggaan. Tapi ini bercampur dengan tatapan seorang kekasih yang memuja betapa moleknya kamu.

"Kapan pesta ini selesai?" tanya Jaemin.

"Aku tidak tahu. Kenapa?"

"Jangan berdansa dengan lelaki lain. Jangan menyanyi dengan teman lelakimu. Jangan pulang terlalu malam. Jangan berusaha pulang dengan teman perempuanmu. Telepon dulu sepuluh menit sebelum pulang." Jaemin menjelaskan dengan cepat.

"K- kenapa? Biasanya tidak begitu."

"Untuk malam ini saja. Kamu tidak bermain-main dengan orang-orang di luar sana. Kamu terlalu cantik, jangan berbaur dengan teman lelakimu. Nanti dia naksir. Kamu hanya boleh makan bersama teman perempuanmu, mengobrol dan bernyanyi bersama mereka. Jangan bersama lelaki satupun."

"Tapi ini memori yang besar. Aku harus lakukan banyak hal."

"Kumohon. Lakukan yang kuminta."

Jaemin memegang kedua tanganmu. Tatapannya begitu teduh, membuatmu sanggup tinggal berlama-lama dalam tatapannya.

Kamu mendengus. "Oke."

"Terima kasih." Jaemin mengelus pipimu, lalu melihat ke sekeliling. Beberapa orang melihati kalian dengan tatapan antara tidak suka dan ingin. "Aku harus kembali ke studio. Jangan lunturkan make-up mu sampai pulang. Aku ingin mengabadikan foto bersama bidadari."

Kamu tersenyum. "Yeah, bidadari."













. parody

"Ada apa kemari?" Tanyamu polos.

"Aku mau ngurusin tata lampu sama speaker. Habis itu gulung kabel kalau acara dah selesai. Oh iya, siapa ya yang tadi telepon aku buat ganti galon? Aku mau pasang sekarang aja, takut nggak sempet."

A/n: bosen ga lu dibilang cantik mulu sama jaemin?😠

nct • imagine✔️Where stories live. Discover now