longshoot

2.9K 323 59
                                    

Happy 50k viewers!! 🙌 Yeay!!
Aing seneng banyak yang baca cerita aing, jadi makin semangat bikin cerita😳

Aing ucapkan tengqyu very much buat semua readers maupun silent readers yang udah mau baca, kasih vote, request😚 aing bukan apa-apa tanpa kalian❤❤

Btw, aing mau ngapain sebagai perayaan 50k readers?
Aing mau adain give away!!
Yeayy!!

Tapi gak:v

Aing mau bikin cerita yang sangat puuuuanjaaanggg sekaliiiii trus cast-nya semua member. Siap baca? Siapin mental dulu, kalau gak mau over-baper yeu😄

Udah siap?

Bener?

Itu jantungnya deg-degan eaq😂

*ayo thor

Duduk dulu yang manis, jangan sambil berdiri gitu ya. Jangan makan sambil baca, eh jangan baca sambil makan, nanti keliru hpnya yang dimakan kan berabe:v

*udahlah thor quilah gaskeun

Oke deh Happy reading🙌








* * *

Sudah tak terhitung berapa kali kau menolak ungkapan cinta Taeyong. Pria itu tetap bersikeras untuk mendapatkanmu dengan berbagai cara. Dia bukan mencintaimu lagi seperti dulu dengan memberi kasih sayang, tapi dia sudah terobsesi untuk memilikimu.

"Aku ingin tinggal di rumahmu barang sehari dua hari lalu aku akan pergi. Aku mohon."

Saat ini kau sedang meminta pertolongan pada Winwin agar kau bisa tinggal di rumah pria itu. Namun, tentu saja Winwin menolak. Dia memiliki kekasih dan sering datang ke rumah. Apa yang terjadi jika kau ada di rumah pria itu? Pacarnya pasti salah paham.

"Oke. Kalau kau ingin sehari disini, bisa saja. Aku akan membuat pacarku agar tidak datang."

Kau tersenyum lebar. Hari ini hingga besok, kau telah menemukan tempat tinggal yang sempurna untuk menghindari Taeyong. Pria itu sudah seperti psikopat yang mengejar target.

Siang itu kau pergi ke minimarket. Cepat-cepat kau kembali ke rumah Winwin dan memasakkan sesuatu untuk pria itu.

"Kau membuat apa?" tanya Winwin sambil menyeduh air mineral dari dispenser.

"Sayuran bagus untukmu, teman."

"Sayuran? Oh, kau pikir aku vegetarian? Kau tahu sendiri aku tidak suka sayur."

"Cobalah sedikit saja."

Kau memotong wortel dan beberapa sayuran. Karena terlalu ceroboh, pisaunya mengiris tipis jarimu.

"Hati-hati, y/n-ssi."

Winwin beringsut mengambil kotak obat. Dia membersihkan lukamu dari darah dan memberi plester luka.

"Ini seperti dulu ketika aku melakukan hal yang sama. Bedanya, kita masih berpacaran saat itu." katamu sambil melihat lukamu.

"Jangan mengungkit masa lalu. Aku belum bisa menghilangkan seluruh perasaanku padamu."

Kalimatnya membuatmu terkejut. Kau mendongak. Tiba-tiba Winwin mengecupmu. Lama. Setelah itu dia melepas ciumannya.

Kau masih menatap nanar ke arah Winwin yang merasa bersalah. "Aku masih suka padamu."

"Winwin-a..."

"Maafkan aku yang dulu."

"Bukan itu."

"Aku tidak bisa melupakanmu."

"Pacarmu..."

Winwin menoleh ke belakang. Dia menatap pacarnya yang sedang menitikkan air mata.

nct • imagine✔️Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz