47; lucas

3K 321 8
                                    

Malam ini kau tidak bisa tidur. Sudah berulang kali kau membalik badan, mencari posisi ternyaman yang bisa membuatmu terlelap.

Kamu pergi ke ruang tamu. Berbaring di sofa. Kamu mencoba terpejam disana. Tapi usahamu menghasilkan hal yang sama. Kamu gagal.

Insomnia lagi. Kamu pergi keluar rumah, berbalut sweater coat cardigan abu-abu yang menggantung di dekat pintu. Jalanan masih terlihat terang karena lampu jalan juga masih menyala. Kamu mencoba untuk duduk di teras, merasakan angin sepoi yang berlalu.

Kau pun berdiri, berjalan-jalan di sekitar perumahan. Kau melangkah perlahan, sambil menendangi kerikil yang ada di depanmu.

Kau berjalan sudah sampai di ujung perumahan. Tepat di perempatan jalan. Kau melihat ke seberang. Seorang pria berdiri disana, memandangmu sambil melempar senyum.

Kakimu kembali melangkah. Mengarah kepada pria itu.

"Hai." Pria itu menyapa pelan.

Kamu merapatkan sweater coat cardigan-mu. "Hai."

"Kenapa kau berjalan-jalan keluar rumah malam-malam seperti ini?" tanyanya perlahan. Asap putih keluar dari mulutnya.

"Insomnia. Sudah berulang kali seperti ini. Terkadang berhasil. Tidak jarang juga aku gagal." Kamu tertawa kecil.

"Tidak pakai aromatherapy?" tanya pria itu.

"Tidak. Umm.. Rumahmu dimana?" tanyamu sambil celingukan.

"Perumahan nomor delapan. Namaku Heiwong. Aku baru pindah kemari."

"Kau punya tetangga yang tepat." Kau mengulurkan tanganmu. "Aku y/n. Rumah di nomor tujuh. Kau bisa meminta bantuan padaku."

"Bantuan? Seperti apa?"

Kau menghela napas. "Ketika tidak ada makanan di rumahmu, kau bisa datang. Atau ketika ada sesuatu yang perlu dicucikan, aku bisa melakukannya."

"Kau ini tetangga atau pembantu rumah tangga?"

Kalian tertawa. "Aku harap, menjadi ibu rumah tangga yang baik saja."

"Apa kau sudah bersuami?" tanya Heiwong sambil menatapmu lembut.

Kau cengengesan. "Aku bahkan tidak punya pacar."

Heiwong menghadapkan tubuhnya padamu. Membuatmu melakukan hal yang sama kepadanya.

"Kalau begitu, bantu aku membangun rumah tangga bersama." Heiwong tersenyum lebar.

Pipimu terasa panas. Kau sangat memerah. "Hmm.. Maaf. Kita baru berkenalan. Kenapa harus secepat ini? Hah."

Heiwong tertawa pelan. "Aku hanya bercanda. Begini, aku tertarik padamu. Kau cantik dari berbagai sisi. Saat kau keluar pada malam-malam seperti ini, duduk di teras, aku memerhatikanmu dengan seksama. Aku jadi ingin membelai rambutmu."

"Heiwong."

"Kau berjalan sampai sini, berdiri sebentar, lalu kembali. Aku memerhatikanmu, mengamati sekitar. Memastikan kau aman." kata Heiwong sambil tersenyum.

"Hei, hentikan."

"Kenapa? Aku menyukaimu. Ayo kita lebih dekat lagi."

Kau menghembus napas kasar. "Aku takut. Kau berbicara seperti itu, rasanya... Seperti psikopat."

Heiwong terkekeh. "Aku ingin mengenalmu lebih dekat. Beri aku ruang. Bisa?"

Kau mendengus. "Lalu, kau mau apa?"

Heiwong menghela napas. "Membuatmu bahagia."













A/n : mau dong, insom trus jalan-jalan, abis itu ketemu cogan:v
Btw, Jungwoo, Kun sama Jaemin nyusul eaa❤❤

nct • imagine✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang