43; mark

3.1K 327 2
                                    

Dia tidak pernah belajar dan selalu tidur di kelas. Tapi, dia sangat pintar karena IQ-nya yang lumayan. Selain itu, dia tampan dan bisa bernyanyi dengan baik. Minhyung, sahabatmu.

Hari itu ketika bel istirahat telah berakhir, kau mendengar bahwa Minhyung bertengkar dengan Haechan di belakang sekolah. Kau segera kesana dan melerai mereka.

"Minhyung! Hentikan!" teriakmu sambil menahan tubuh pria itu dengan memeluknya dari belakang.

"Jangan bertengkar lagi! Hentikan!" teriakmu sambil terus menahannya.

"Dia sudah melecehkanmu! Dia tidak bisa dibiarkan!" Minhyung semakin tak terkontrol.

"Kumohon, hentikan." katamu dengan lembut untuk menenangkan singa yang terusik, merupakan cara yang selalu berhasil.

Kalian pergi ke UKS untuk mengobati luka di pelipis Minhyung dan pipinya yang lebam membiru. Dengan hati-hati, kau mengompres lebam itu dengan air dingin dan memberi obat merah untuk luka yang berdarah.

"Kenapa kau diam saja kalau dia mencoba menyentuhmu hah?" Minhyung menatapmu tajam.

"Karena aku tidak ingin kau bertengkar dan kita bisa menyelesaikan masalah ini secara baik-baik. Aku tidak ingin kau terlibat dan membelaku seperti ini."

"Kau tidak boleh menyelesaikan sendirian! Kau adalah perempuanku dan kau berhak mengadu!" kata Minhyung, menatapmu dalam.

"Minhyung, aku..."

"Jangan ragu untuk bicara denganku. Ya?" Minhyung mendekatkan wajahnya kepadamu. Kau mengangguk, dan dia memelukmu dengan erat. Menenggelamkan kepalamu ke samping lehernya. Dia membelai rambutmu dengan halus.

. . .

"Y/n, kau pulang denganku ya." kata Minhyung ketika kau sudah sampai di bangkumu.

"Memang biasanya begitu kan?" tanyamu heran.

"Ya, memang. Tapi aku ingin kau ingat itu." Pria itu melenggang dan ikut berkumpul dengan teman-temannya di pojok kelas.

Kau berdiri dan berjalan ke luar kelas. Saat kau hendak ke toilet, seorang pria menghentikan langkahmu, berdiri di depanmu sambil tersenyum.

"Y/n, apa kau bisa pulang sekolah denganku nanti? Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu."

Kau tak asing lagi dengan pria tersebut. Akhir-akhir ini dia sangat dekat denganmu karena sering mengobrol bersama di kantin tentang banyak hal yang tidak bisa kau bicarakan bersama Minhyung.

Alih-alih menerima atau menolak tawaran, kau malah beralasan untuk pergi ke toilet.

"Lalu, apa jawabannya iya?" Renjun menahan tanganmu.

"Ya!" katamu lalu berjalan cepat ke toilet.

. . .

Pulang sekolah, Renjun sudah menunggumu di depan kelas. Dia berdiri sambil melihat setiap siswa yang keluar.

"Y/n!" Renjun memanggilmu.

Kau berjalan menghampirinya, tapi tangan Minhyung langsung merangkul bahumu.

"Y/n! Kau berjanji padaku 'kan untuk pulang bersama? Ayo kita pergi menonton!" seru Minhyung sambil menatapmu.

"Aah~ tapi y/n sudah janji denganku tadi." kata Renjun sambil mendekati kalian.

"Kau sudah janji pulang bersamaku kan?" Minhyung meyakinkan.

"Hei, apa kau tidak bisa melepas rangkulan itu?" Renjun sedikit geram.

"Kenapa? Jangan coba-coba mendekati perempuanku! Aku akan berhati-hati mulai sekarang jika ia dekat dengan pria lain!" Minhyung menggenggam tanganmu dan menarikmu pergi dari sana.

Pipimu benar-benar merah padam, jantungmu berdegup lebih kencang, dan hatimu rasanya ingin meledak.

"Y/n, apa tidak apa-apa kalau aku menjagamu seperti ini?" tanya Minhyung tidak melepas tanganmu, dan malah mengelus punggung tanganmu yang halus.

"Ha? A- apa? T- tid- tidak apa-apa." Kau sudah benar-benar kehabisan kata-kata.

Min Hyung menghentikan langkahnya. Di tengah lorong yang sepi itu, dia berhenti dan menggenggam kedua tanganmu, menatapmu dengan tatapan yang lembut.

"Maksudku, menjagamu bukan hanya sebagai teman hidup. Tapi seorang pendamping hidup." kata Minhyung lalu mengecup bibirmu singkat.

"Aku, apa bisa menolak?" tanyamu ragu.

"Jangan harap." Minhyung kembali mengecupmu. Lebih lama dan sangat lembut, membuatmu terbuai hingga rasanya tidak ingin mengusaikan ini.











A/n : maapin, aing sybuck sekulahh😥 malam minggu ceritanya bang yut temenin kalian kok😚 stay sama aing yak❤❤

nct • imagine✔️Where stories live. Discover now