BAB 8 | About them

27.2K 1.5K 9
                                    

REVISI : 7 OCT 2018

Jangan lupa vote dan komentar ya setiap habis baca! Aku suka baca komentar kalian lho!

Kinan menangis didalam pelukan Jena. Mereka duduk di kursi tunggu di depan ruang emergency.

Dr. Lee keluar dan berdiri di depan mereka. Lelaki itu perawakan korea-canada yang sudah tampak tua. "Jen,"panggilnya.

Jena dan Kinan berdiri. "Lee, how is he?" (Lee, dia gimana?)

"He's sleeping. Everything's okay now." Lee mengelus lengan Jena pelan. (Dia lagi tidur, semua baik-baik aja sekarang)

"Thanks god."

Kinan memeluk Jena erat.

"Is he continued some of medicines that i gave to him last two weeks?" Tanya Lee (Apa dia masih minum obat yang aku kasi dua minggu lalu?)

"What are you talking about?" Jena mengerutkan dahinya. (Maksud kamu apa?)

"He didn't told you that he came to check up?" Lee memastikan. (Dia gak cerita ke kamu kalau  dia datang cek?)

"I only knew about two months ago." Jena bingung. (Seingatku terakhir cek dua bulan lalu)

"No. Two weeks ago. He came because he said he's not doing well with his heart." Lee menjelaskan. (Salah, yang bener dua minggu lalu. Dia bilang jantungnya sedang tidak sehat)

"Oh my god," Jena kaget.

Mata kinan berair, "Selama ini Owen sakit nana gak pernah bilang sama Kinan."

"Itu semua permintaan Owen kamu."

Kinan merenung.

"We'll see in 2 days. If he's doing great, he'll go home soon. But i hope you could take care of his health. Don't put a lot of pressure of him. Don't make him stress a lot." (Kita lihat keadaanya dalam dua hari. Kalau dia membaik, dia bisa pulang. Tapi aku harap kamu bisa jaga kesehatannya. Jangan terlalu banyak pikiran, jangan sampai stress)

"Okay, thank you lee."

"You can come in now." (Kalian boleh masuk)

Jena dan Kinan masuk ke dalam ruang emergency itu. Mereka mendekati bed Rowan.

"Rowan?" Panggil Jena.

Rowan membuka mata. Senyumnya merekah. Jena mencium kening suaminya penuh cinta.

"You made me look like a stupid in front of Lee." Ucap Jena. (Kamu bikin aku seperti orang bodoh didepan Lee)

"I just don't want you think a lot." Rowan seperti tahu apa maksud kalimat istrinya. (Aku gak mau bikin kamu kepikiran?

"Why you have to go without me?" (Kenapa kamu gak pergi bareng aku?

"I'm okay. You don't have to worry." Rowan mencium punggung tangan Jen. Matanya menangkap Kinan yang menangis di belakang punggung istrinya. "Masih marah sama Owen?" (Udah, kamu gak perlu khawatir)

"Enggak," jawab Kinan menyeka air matanya.

"Kenapa berdiri disana?"

Kinan berlari memeluk Owennya dengan erat. Ia menangis sekuatnya di dada lelaki tua itu. Owen mengelus punggung Kinan penuh rasa sayang.

"Kenapa semua orang menutupi masalah ini dari Kinan?"

"Owen tidak mau kamu khawatir." Ujarnya.

"Oweeeen..." ia memeluknya sekali lagi. "Maafin Kinan ya. Berapa hari ini Kinan sudah kasar sama Owen sama nana. Kinan sudah buat kalian khawatir. Ini semua karena kinan, makanya Owen jadi seperti ini."

Kinan's Life Story (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang