BAB 32| He saw her

24.8K 1.3K 6
                                    

REVISI : 8 OCT 2018


Jangan lupa vote dan komentar ya setiap habis baca! Aku suka baca komentar kalian lho!

Seminggu lagi ujian kenaikan kelas dimulai dan kinan sibuk belajar sambil mengulang pelajaran yang ia belum kuasai.

Ditambah lagi tugas lembar kerja siswanya yang masih sebagian ia kerjakan dan harus ia serahkan minggu depan kepada guru masing-masing. Ujian juga membuat kinan tegang.

Fino tak lagi menganggunya. Walau mereka selalu berpapasan di halaman sekolah atau dimanapun, Kinan berusaha bersikap cuek dan tidak peduli lagi dengan apapun soal fino. Begitupun sebaliknya.

Fino sama sekali tidak peduli dengan apa yang terjadi pada kinan. Gadis itu datang atau tidak, ia tidak peduli.

Dirumah pun tampak langgeng. Kinan, megan dan didi tampak sibuk belajar untuk ujian kenaikan kelas. Kinan lebih banyak menghabiskan waktunya dikamar dan mengulang pelajaran serta mengahapal beberapa materi.

Dan ujian pun tiba. Seluruh sekolah dikota itu tampak tenang. Semua murid sedang ujian. Ujian pertama selesai lalu istirahat kemudian berlanjut ujian kedua.

Hari demi hari berlangsung hingga hari terakhir ujian. Dan mereka semua bersorak gembira. Termasuk SMA Nusa Jaya. Semua murid memancarkan wajah berseri dan damai karena tidak perlu lagi belajar sepanjang malam dan menghapal rumus atau hapalan lainnya.

"Kita kemana hari ini?" Tanya yuli bersemangat.

"Kemana ya enaknya?" Sahut ana.

"Gue ikut aja." Timpal kinan.

"Nonton yuk." Ajak yuli.

Kinan dan ana mengangguk.

Mereka pergi ke mal bertiga lalu memesan tiket untuk film action barat yang sedang dibicarakan semua orang saat itu. Setelah menonton, mereka lalu pergi makan di food court.

"Rasanya surga banget kalo ujian udah selesai." Ucap yuli memaaang wajah kegembiraan.

"Masih ada remedial." Sahut ana.

"Bodo amat. Remedial mah cuma 20% hasilnya dihitung kalo ujian 50%. Makanya gue belajar mati-matian." Beber yuli.

"Gue cuma takut bahasa indonesia sama PKN sih." Seru Kinan. Ana dan yuli ketawa bersamaan.

"Kenapa ketawa?" Kinan bingung.

"Semua orang takut matematika, kimia, fisika sama biologi. Lo bahasa hahaha," gelak tawa yuli.

"Tahu nih," sambung ana.

Kinan cemberut lucu.

Mereka keluar dari restaurant itu lalu berjalan menuju pintu keluar.

"Lo pulang kemana, ki?" Tanya ana.

"Kayaknya gue gak pulang dulu deh. Gue mau ke toko buku."

"Ngapain? Kemarin lo di second floor bukannya udah beli buku." Ana masih mengingatnya.

"Kemarin gak jadi. Bukunya gak ada yang bagus." Bohongnya. "Lagian cuma liat-liat doang."

"Mau kita temenin?" Usul yuli.

"Gak usah deh. Kalian udah ditelpon kan?"

"Lo gak ditelponin sama bokap nyokap lo?"

Kinan menggeleng. "Mereka belom pulang jam segini." Padahal tidak ada yang akan menelepon kinan kecuali papanya yang sudah dirumah dan melihatnya tidak ada, maka papanya akan menelepon.  Siapa yang peduli padanya kecuali didi yang mungkin sekarang tidak ada dirumah makanya ia juga tidak menelepon.

Kinan's Life Story (SELESAI)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz