BAB 65 | Another trick

22.4K 1.1K 1
                                    

REVISI : 10 OCT 2018


Jangan lupa vote dan komentar ya setiap habis baca! Aku suka baca komentar kalian lho!


"Sepertinya nanti siang akan turun hujan." Seru gunawan. "Nanti pulangnya hati-hati ya. Kalo hujan lebat tunggu aja agak redaan. Kalau gak berhenti juga kamu naik taksi aja." Pesannya pada Kinan.

"Iya, pa." Kinan turun dari mobil lalu masuk ke dalam gerbang sekolahnya. Angin yang bertiup cukup kencang membuat siapa saja mengira kalau hari ini akan hujan. Namun awan masih sedikit cerah untuk berubah mendung.

Kinan pergi ke perpustakaan untuk menemani dewi mencari buku yang berhubungan dengan masa atom. Didalam perpustakaan kinan bertemu dengan megan.

Disudut ruangan tampak megan sedang duduk dilantai dan bersandar tengah memainkan hp nya. Megan meliriknya sekilas lalu kembali sibuk dengan hp nya. Kinan mencoba mendekat dan menemani megan namun megan lebih dulu menolaknya.

"Gak usah sok peduli sama gue. Urus urusan lo sendiri." Celetuknya judes. Mendengar kalimat itu. Kinan enggan melawan. Ia pergi perlahan namun pasti.

Beberapa menit sebelum bel pulang kinan merasa hp nya bergetar. Ia melihat ada sebuah pesan. Ia membukanya. Dari nomor yang tak ia kenal.

Ini gue megan. Nanti pulang sekolah bisa tolong gue. Cuma lo yang bisa tolongin gue. Lisa mau ngerjain gue. Temuin gue di belakang gedung kelas 10. Jangan bilang siapa-siapa. Gue malu.

Jam sudah menunjukkan pukul 2.00 siang. Khusus hari ini murid kelas 12 tidak ada kelas tambahan lantaran karena satu dan dua hal oleh kepala sekolah.

Langit saat itu sudah cukup gelap dan tinggal menunggu hujan. Kinan menunggu teman-temannya pulang lebih dulu.

"Ki, lo baik naik apa. Mau bareng?" Tanya Ana didepan gerbang.

"Kalian duluan aja. Gue ada buku ketinggalan di laci. Gue mau ambil dulu." Seru Kinan.

"Mau ditemenin gak?" Tanya dewi.

"Gak usah. Bentar lagi pasti abang lo jemput. Kalian pulang aja. Gak usah nunggu gue nanti gue langsung pulang." Suruhnya.

"Ya, udah." Ana mengangguk.

"Bye, ki." Yuli melambai.

Kinan pura-pura berjalan menuju kelasnya melewati kelas IPS dan berputar lewat didepan majelis guru lalu menuju gedung kelas 10.

Megan menunggu di dalam kelasnya. Beberapa kali ia melihat jam namun yang ditunggu tak juga muncul. "Katanya suruh gue tunggu disini. Lama banget sih." Gerutu megan. "Lima menit lagi gak dateng gue balik. Lihat aja." Megan juga mendapatkan pesan dari nomor yang tidak di kenal yang mengatasnamakan kinan. Gerak tubuhnya mengatakan ia mau pulang namun hatinya berkata lain dan ia masih menunggu saudara kembarnya itu.

Kinan menelusuri deretan gudang di belakang kelas 10 hingga kantin. Ada banyak kursi dan meja yang rusak. Jalan yang kotor serta berlumut membuat siapa saja tidak betah berlama-lama.

"Megan! Megan!" Teriak kinan. Hanya ada suara kendaraan di depan sekolah yang terdengar. Sekolahnya sudah mulai sepi sebab murid-murid berhamburan pulang karena cuaca mendung.

"Megan lo dimana? Serius dong jangan bercanda. Gak lucu nih." Panggil Kinan.

Kinan mendengar ada suara meja bergeser di ruang ujung. Kinan terus berjalan menuju ke arah suara itu. Bulu kuduknya sudah meremang. Ia mengintip ke dalam dan ruang itu sesak dengan meja dan kursi.

Tiba-tiba seseorang mendorong kinan dari belakang dan ia terjatuh masuk ke dalam ruang itu. Lalu pintunya dikunci dari luar. Hp yang dipegangnya jatuh kelantai diluar ruangan itu. Lisa mengambil hp itu lalu membuangnya ke dalam tong besi kotor berisi tanah hitam.

Kinan's Life Story (SELESAI)Where stories live. Discover now