BAB 62 | There is no secret anymore

23.4K 1.2K 5
                                    

REVISI : 9 OCT 2018

Jangan lupa vote dan komentar ya setiap habis baca! Aku suka baca komentar kalian lho!

Pagi itu kinan bangun dengan perasaan sangat gembira. Hari ini umurnya menjadi delapan belas tahun. Ia sudah dewasa. Ia dan megan. Kinan duduk di meja makan untuk sarapan. Mamanya memasak sarapan spesial pagi ini. Tumpeng berukuran kecil. Lengkap dengan telor dadar, ikan teri dan sambal.

"Mama bangun jam berapa masak tumpeng ini?" Tanya Kinan takjub.

"Seperti biasa." Jawab Ardina bangga.

"Sempet, ma?"

"Sempet. Gak susah buatnya. Sini duduk." Ardina membukakan kursi untuk Kinan. Mereka sudah berkumpul di meja makan.

"Papa seneng akhirnya kita kumpul. Ini pertama kalinya kita merayakan ulang tahun dengan anggota lengkap." Gunawan senang bukan main.

"Selamat ulang tahun ya anak papa Kinan-Megan, Semoga kalian lulus dengan nilai bagus. Kuliah ditempat bagus dan bertambah rejeki." Ucap pria itu.

"Hadiah, ma?" Tanya Megan.

"Mama bingung mau kasih hadiah apa sama kalian. Semua kalian udah punya."

Megan merungut.

"Kalian mau apa?" Tanya Ardina.

"Mobil," celetuk Megan dan Kinan hampir bersamaan. Megan menoleh kearah kinan dengan wajah tajam.

"Gak usah," Gunawan menyanggah. "Kalau mobil nanti dulu ya. Tunggu kemal udah lulus baru mobil dia untuk kalian." Tambahnya.

"Kok gitu sih, pa?" Megan protes.

"Kamu belum terlalu perlu pakai mobil. Papa, mama sama kemal masih bisa anterin kamu kemana-mana." Jelas Gunawan. Ardina membenarkan ucapan suaminya. Megan cemberut. Kinan ikut saja apa kata papanya.

***

Megan tiba disekolah dan banyak yang memberikan ucapan selamat ulang tahun padanya. Dikelas pun tak kalah banyaknya. Megan melihat papan tulis tidak ada tulisan dan tidak ada kue di ulang tahunnya kali ini.

Bahkan ranu dan fino tidak muncul di depannya untuk memberikan ucapan. Hanya riki saja tadi yang sekilas mendekat dan mengucapkan ulang tahun kemudian pergi.

Kinan masuk ke dalam kelas dan ini pertama kalinya ia mendapatkan ucapan ulang tahun. Teman-temannya menyalam dan berpelukan memberikan ucapan. Tak lupa fino juga datang ke kelasnya.

"Happy birthday," ucap Fino.

Kinan tersipu malu karna Fino yang mengucapkannya, "Makasih,"

"I mean it." Bisik Fino.

Kinan diam sesaat lalu menatap, "Thanks." Ia melihat pergelangan tangan cowok itu, "Tangan lo gimana?"

"Udah gak sakit." Fino menatap Kinan sendu.

"Terus kapan traktirannya?" Seru Doni. "Tradisi disini kalo ada yang ulang tahun harus makan-makan."

"Ya udah istirahat aja." Jawab Kinan. Mereka semua bersorak.

Saat istirahat mereka berkumpul di kantin. Wiji sudah mengambil tempat khusus untuk mereka. Kinan mentraktir teman-temannya.

"Selamat ulang tahun, ya." Ucap ranu yang baru bergabung. Sejak pagi ia ingin sekali mengucapkan hal itu namun ia tahu posisinya tidak sebesar yang lain, terutama Fino. Ranu memberikan tempat itu untuk teman sebangkunya.

"Makasih," kinan tersenyum. Ia senang sekali. Ini adalah pertama kali teman-teman yang dikenalnya memberikan ucapan. Waktu dulu tak ada seorangpun yang tahu kecuali Rowan-Jena atau keluarga Rian.

Kinan's Life Story (SELESAI)Where stories live. Discover now