BAB 60 | No talk

24.1K 1.1K 0
                                    

REVISI : 9 OCT 2018

Jangan lupa vote dan komentar ya setiap habis baca! Aku suka baca komentar kalian lho!



Fino baru saja keluar dari ruang osis dengan membawa lembar kertas akan biodata tim futsalnya dan referensi sekolahnya serta surat resmi kepala sekolah untuk syarat pertandingan futsal antar SMA.

Tanpa sengaja ia berbelok ke arah kanan dan ujung matanya seperti melihat bayangan yang ia hapal betul. Fino menoleh dan kinan sedang berjalan menuju kelas.

Fino berlari mengejar Kinan dan berhenti didepan gadis itu. Pandangan mereka beradu. Fino bingung antara harus marah dan bahagia melihat Kinan didepannya.

"Hai," sapa kinan dengan senyum tipisnya, "Kabar lo gimana?" Tanyanya.

"Lo kemana aja?" Wajah fino tanpa senyum. Intonasinya datar.

"Biasa," jawab Kinan singkat.

"Kemarin lusa lo ke dufan. Kemarin kemana lagi? Bosen sekolah atau apa." Fino terdengar tegas.

"Soalnya gue ... "

"Menghindar dari gue? Lo marah sama gue soal buku kimia." Fino mengerutkan kening. "Hobi lo menghilang tiba-tiba bikin orang khawatir nyariin lo sampe mau ngapa-ngapain gak ada mood. Tahu lo?" Ia menatap kinan dari atas sampai bawah. "Lo juga gak angkat telpon gue." Pungkasnya.

"Siapa yang cari gue sampai segitunya?" Kinan melongo. "Gue gak datang bukan karena marah sama lo. Cuma lagi males masuk sekolah aja." Tambahnya. "Dan... soal lo telpon itu gue lagi tidur."

"Lo pikir sekolah ini bimbel? Lo bisa datang kalo lo suka. Selebihnya lo males dan lo gak datang lagi. Gak usah sekolah aja sekalian biar gak nyusahin orang." Kalimatnya terdengar lantang. Ia pergi dari sana dan menuju majelis guru.

***

Setelah istirahat kedua, Wiji, doni dan dani mengambil tas mereka bersiap untuk pulang lebih awal.

"Kalian mau kemana?" Tanya Kinan heran.

"Mau pulang," jawab Wiji.

"Udah boleh pulang sekarang?" Kinan kaget.

"Elo sih kelamaan gak masuk sekolah. Gak tahu apa yang terjadi." Sahut Doni.

"Kita tim futsal pulang lebih awal karna nanti mau tanding." Jelas Dani.

"Lo nanti nonton kan? Parah lo kalo gak nonton. Gak setia kawan." Sindir Doni.

"Lo pergi?" Tanya kinan pada dewi.

"Pergi. Ada ana sama yuli yang ikut, jadi gue mau nonton." Jelas dewi.

Kinan mengangguk pada wiji, doni dan dani sambil melambai kepergian mereka di depan pintu. Belum selesai kinan melambai fino dan ranu lewat di depan kelasnya.

Hanya ranu yang melihat ke arahnya tapi tidak fino. Kinan menghela napas. Ia tahu fino seperti marah padanya. Tapi ia tidak tahu harus bagaimana. Padahal bisa melihat fino kembali setelah dua hari menghilang merupakan sesuatu yang ia syukuri. Sejujurnya ia rindu pada cowok itu.

***

Kinan dan teman-temannya masuk ke sebuah gor olahraga yang dua kali lebih besar dari gedung olahraganya. Gor itu terdapat di dalam sebuah SMA swasta favorit yang akan bertanding melawan sekolahnya.

SMA itu juga banyak artis dan bule yang sekolah disana. Tribun gor itu terbagi menjadi dua lantai. Sedangkan kinan kebagian di lantai dua.

Pertandingan pertama baru saja selesai. Sekarang saatnya tim ketiga dan itu adalah tim sekolahnya, fino dan kawan-kawan. Tampak fino sedang diskusi dengan timnya dan berbagai strategi.

Kinan's Life Story (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang