BAB 20 | Sorry for the juice

23.2K 1.4K 8
                                    

REVISI : 7 OCT 2018


Jangan lupa vote dan komentar ya setiap habis baca! Aku suka baca komentar kalian lho!

Bel istirahat berbunyi, murid-murid berlarian menuju luar kelas.

Kinan, Ana dan Yuli bersiap menuju kantin. Tiba-tiba Kinan merasakan dirinya dilempar oleh sesuatu. Correction pen bewarna merah. Ia mencari arah pelempar. Fino.

Fino melihat ke arah Kinan dan melambai pada gadis itu menandakan sebuah panggilan. Kinan menarik napas dalam.

"Udah kesana aja dulu," ucap Ana.

"Iy, ki. Ikutin aja mau dia." Sahut Yuli.

Kinan mengambil jaket dan mengenakannya. Ia berjalan ke arah fino dengan terpaksa.

"Belikan gue makanan sama minuman," ucap Fino santai tapi berusaha memperhatikan kedua lebgan kinan.

"Kamu gak bisa beli sendiri," kinan berusaha menolak.

"Kalo gue mau beli sendiri gak perlu gue suruh lo," ujar fino lantang.

"Lo pikir gue siapa?" Ucap kinan kesal.

"Lo pikir lo siapa?" Tanya fino balik.  Kinan menahan amarah.

"Udah buruan beliin gue. Laper nih." Perintah fino.

"Uangnya?" Kinan menadahkan tangannya.

"Pakai duit lo lah." Fino membuang wajahnya.  Kinan berbalik kesal bercampur geram.

"Woi, antar dulu punya gue baru lo makan." Teriak Fino.  Kinan terus berjalan keluar kelas tanpa menoleh.

"Mau beliin Fino apa nih?" Tanya Kinan bingung saat berada di depan kantin yang menjual cemilan.

"Beliin aja roti isi daging sama teh kotak." Usul Ana.
"Dia selalu beli itu sih." Sambungnya.

Kinan tertawa. "Gak salah lo selalu satu sekolah sama dia. Makanan dia aja lo tau."

Ana tertawa melihat kinan diikuti oleh Yuli.

"Kenapa ketawa?" tanya Kinan bingung. 

"Lo sadar gak sih, kalo lo sekarang ngomongnya pake gue-lo." Ujar Ana.

Kinan mengangguk tanda setuju, "Gara-gara fino, gue jadi begini ngomongnya."

Ana dan Yuli masih tertawa melihat perubahan teman baru mereka. Setelah membeli makanan Fino, Kinan beralih ke meja mie ayam.

"Ki, lo anter dulu punya Fino." Ucap Yuli.

"Entar aja sekalian. Nanti bolak balik males gue. Bentar lagi masuk." Kinan cuek.

"Nanti dia marah sama lo," sahut Ana.

"Paling marah doang," Kinan bodo amat.  Ana dan yuli juga ikut cuek. Walau masih ada perasaan tidak enak di dalam perasaan Kinan. Namun ia mengacuhkannya.

Kinan kembali ke kelas sambil membawa makanan Fino. Ia mendekat lalu memberikan makanan itu. Wajah Fino tampak marah.

"Kemana lo?" Tanya Fino dingin masih dalam posisi duduk.

"Gue tadi makan dulu. Sorry." Jawab Kinan santai.

"Gua ada bilang sama lo kan, lo antar dulu punya gue baru lo makan," fino masih duduk santai.

"Gue udah lapar duluan." Kinan makin cuek dan berbalik menuju mejanya.

"KINAN SAHARDI ATALA!" Panggil Fino lantang. "Gue belom selesai ngomong sama lo." Ia berdiri dari kursinya.

Kinan's Life Story (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang