BAB 34 | Her brother

26.3K 1.3K 15
                                    

REVISI : 8 OCT 2018

Jangan lupa vote dan komentar ya setiap habis baca! Aku suka baca komentar kalian lho!


Wali kelas 12IPA5 memberikan beberapa pengarahan tentang kelas mereka ke depan.
Kinan mencatat dafrar mata pelajaran yang sedang ditulis dipapan tulis oleh sekretaris baru dikelasnya.
Setelah selesai memberikan pengarahan, wali kelas IPA5 keluar dan membubarkan kelas. Kinan memasukkan bukunya ke dalam tas.

"Lo kinan kan anak baru kelas 11 dulu yang pindahan dari kanada?" Ucap wiji yang duduk tepat didepan kinan. Kinan mengangguk dengan senyum bingung.

"Gue wiji. Dulu gue kekas 11IPA1 musuh kelas lo." Wiji mengulurkan tangannya.

"Oh, hahaha." Kinan tertawa.

"Gaya banget sih lo pake kenalan. Bilang aja modus." Sahut doni yang duduk didepan dewi. Kinan dan dewi hanya tersenyum.

"Lo cakep ya kalo dilihat dari dekat." Gombal wiji.

"Cakep lah kan sekarang dia gak sekelas lagi sama fino. Hidupnya aman." Sindir doni.

"Asal lo gak laporan sama fino. Dia sih aman." Sahut Dani yang duduk disebelah kinan.

"Kalian saling kenal?" Tanya kinan pada ketiga cowok itu.

"Hahaha, bukan kenal lagi." Jawab doni.

"Dani ini temen SMP bareng Ranu sama Fino. Nah kita bertiga sekelas waktu kelas 10 dulu. Kelas dua kita pecah. Gue sama ranu. Doni sama fino. Dani sendiri di IPA2. Sekarang balik lagi bertiga. Malah ranu dengan fino sekelas." Jelas Wiji.

Kinan mengangguk paham. Banyak yang gue gak tahu rupanya, batinnya.

Kelas 12IPA1 masih menghitung suara terbanyak untuk menjadi ketua kelas dan wakil.
"Permisi sebentar, ya," ucap wali kelas menuju luar kelas sambil melihat hp nya yang bergetar.

"Lo yang pindah atau gue yang pindah?" Ucap Fino tiba-tiba.

"Kenapa sih sama lo?" Ranu mulai kesal karena fino memulainya lagi.

"Sekelas sama lo dengan riki udah bikin gue bosen. Apalagi sebangku sama lo." Fino ketus.

"Lo masih marah soal dulu," tanya ranu.

"Gak usah lo jelasin." Fino berdiri.

"Semua karena lo. Kalo lo gak mulai dengan resti pasti pertemanan kita baik-baik aja." Ranu mengungkitnya.

Fino menarik kerah baju ranu. Seisi kelas melihat kearah mereka.

"Lo belom puas kalo belom mukul gue?" Gertak ranu. Fino melepaskan cengkramannya.

"Gue tau lo marah karena gue duduk sama riki dulu. Gue cuma kecewa sama lo." Jelas ranu pelan.

"Berisik lo!"

"Gue pengen kita kayak dulu lagi. Gue pengen pertemanan kita balik lagi." Pinta ranu.

"Lo bisa diem gak!" Fino menatapnya tajam.

"Kita bisa seru-seruan bareng tanpa harus menyakiti orang lain." Ucap ranu.

"Lo gak ngerti gue suruh diem! Kampret!" Fino menolak kursi ranu dengan keras hingga kursi itu terbalik dan ranu jatuh.

Seisi kelas terkejut. Bagi yang tidak mengerti mereka hanya tertawa. Bagi yang mengerti mereka hanya diam dan memperhatikan.

"Ranu," teriak megan. "Lo gak apa-apa." Megan mendekati meja belakang. "Jahat banget sih lo sampai bikin ranu jatuh gini." Ia marah pada fino.

Kinan's Life Story (SELESAI)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن