BAB 49 | The way she's happy

24K 1.3K 8
                                    

REVISI : 8 OCT 2018

Jangan lupa vote dan komentar ya setiap habis baca! Aku suka baca komentar kalian lho!

Lampu kamar sudah dimatikan oleh gunawan dan mereka bersiap untuk tidur karena besok mereka akan pulang ke Jakarta. Kinan merasa tubuhnya sudah sehat tapi tidak hati dan pikirannya.

Kedua hal itu masih butuh penyembuhan lebih lanjut. Kinan mencoba memejamkan matanya namun lagi-lagi kalimat megan, kalimat fino, kerenggangan mamanya membuatnya sesak dan sedih.

Dalam kegelapan kinan merenung.
Besok gue udah balik lagi ke rumah, ketemu megan. Terus ke sekolah ketemu fino, benaknya. Ia hela napas.
Kenapa sih sama fino. Apa salah gue. Kenapa dia harus sejahat itu? Pikirnya.
Gue pengen ngerasain punya sodara perempuan yang bisa diajak ngobrol, tukeran baju, tapi megan benci banget sama gue, batinnya.
Belum lagi mama. Suasana dirumah gak pernah bisa sempurna, pikirnya lagi.

Kinan menoleh papanya yang sudah lelap tertidur. Cuma papa alasan gue sekarang, ucapnya pelan. Kinan mencoba memejamkan matanya dan tidur.

***

Mobil itu melaju dan menuju bandara. Dalam dua jam lagi, gunawan dan kinan akan berada didalam pesawat yang mengantar mereka pulang ke Jakarta.

"Gimana liburannya?" Tanya gunawan pada kinan  sambil membuka hp nya.

"Kinan gak kemana-mana." Jawabnya.

"Papa tahu. Makanya papa tanya gimana liburannya?"

"Biasa aja, pa."

"Gimana mau luar biasa kalau kamu cuma dikamar, nonton film, makan terus tidur. Kamu bahkan gak ada papa lihat main hp atau telpon teman-teman kamu." Diam-diam Gunawan memperhatikan putrinya.

"Kinan lagi gak mau aja,"

Gunawan menoleh, "Seperti ini cara kamu menenangkan diri?"

Kinan mengangguk pelan, "Di kanada banyak tempat yang bisa kinan datangi."

"Soal kanada itu benar?"  Tanyanya sekali lagi.

"Papa bilang kinan boleh berpergian asalkan ada yang menemani. Cuma papa yang bisa menemani kinan."

"Kamu beneran mau ke kanada?" Wajah gunawan serius. Ia merasa tidak tega melihat putrinya terus menyebut Kanada.

Kinan diam sesaat,"Iya."

Gunawan merenung wajah putrinya, "Kapan kamu mau pergi?"

Kinan terkejut.

"Papa temani kamu kesana." Gunawan sudah membulatkan tekadnya. Ia rela melintasi samudra dan duduk di pesawat berjam-jam demi kinan.

Kinan's Life Story (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang