BAB 24 | I'll looking about you

22.9K 1.3K 10
                                    

REVISI : 8 OCT 2018


Jangan lupa vote dan komentar ya setiap habis baca! Aku suka baca komentar kalian lho!


Kinan mengangkat wajahnya perlahan dan mengusap air matanya yang mengalir di seluruh wajahnya. Ia memandang Ana dan Yuli dengan rasa malu yang masih tersisa.

"Udah, makan dulu ini." Yuli masih berusaha membuat Kinan makan karena ia khawatir.

Kinan meneguk pelan botol minum itu. Yuli kembali duduk di mejanya. Perlahan mood Kinan lebih baik dari sebelumnya.

"Selamat ya," ucap Fino yang sudah berdiri didepan meja Kinan. Kinan menoleh cepat dan meletakkan botol minuman sambil ditutupnya.

"Gimana rasanya, seru kan?" Tanya Fino tanpa bersalah. Kinan masih berdiam diri.

"Oh, sayangnya tadi Ranu gak ikut sama lo. Kan seru tuh kalo kalian berdua." Fino tertawa. "Mungkin Megan gak rela liat kalian berdua diarak keliling sekolah hahaha." Sambungnya.

Kinan, Ana dan Yuli mengerutkan dahi.

"Padahal gue udah bilang loh sama Megan kalo lo sama Ranu ada hubungan." Ucap Fino sambil berkata pelan dengan sedikit berbisik.

Kinan mengerti sekarang dari mana Megan berpikir kalau dirinya dan Ranu ada hubungan. "Lakuin sesuka hati lo." Ucap Kinan geram.

"Memang!" Jawabnya penuh kemenangan.

Darah kinan mendidih tiba-tiba, "Kenapa sih lo ikut campur banget. Lo tahu apa hubungan gue sama Ranu. Emang kalo orang ngobrol artinya pacaran? Terus kenapa lo harus bilang ke Megan kayak gitu. Lo gak tahu kan karena kebohongan lo itu, lo udah bikin hubungan orang lain jadi makin berantakan." Beber Kinan panjang lebar dari dalam hatinya.

"Hahaha, lo itu ada dikelas gue, didepan mata gue. Lagian salah lo berdua juga, ngapain berduaan sampai kelihatan gue. Lagian gue suka sama Megan jadi gue harus menolong dia apapun yang bisa gue tolong." Fino masih tidak menangkap kalimat kinan.

"Menyedihkan ya hidup lo. Suka sama seseorang yang gak pernah suka sama lo. Semua orang juga tahu, kalo Megan suka sama Ranu. Megan gak pernah suka sama lo. Sama kayak resti dulu. Lo suka sama dia tapi resti suka sama ranu. Itu yang bisa lo banggain?" Kinan meluahkan kekeselan hatinya.

Fino terdiam. Wajahnya kaku.

"Semua orang juga bilang sama gue, kalo Fino dulu adalah orang yang paling ditakuti dan disegani di SMP tapi sekarang malah berubah jadi tukang penyebar gosip hanya karena suka sama Megan." Kinan masih belom puas.

"Lo udah selesai ngomongnya?" Tanya Fino datar.

"Belom." Kinan mencoba menarik napas untuk melanjutkan ucapannya. "..."

"STOP!" Bentak fino.

Kinan terdiam.

"Kalo gue menyedihkan terus lo apa?" Ucap Fino asal. Ia harus membela harga dirinya didepan kelas saat ini. Jantung Kinan berdebar. Ia bertanya-tanya kemana arah pembicaraan Fino.

"Tipe orang kayak lo pasti gak punya temen, ya kan? Disekolah lo yang lama, lo pasti gak pernah bersosialisasi, benar kan?" Ucap fino datar namun tajam.

Kinan terdiam. Apa yang dikatakan Fino memang benar adanya. Ia tidak punya teman seperti Ana dan Yuli. Tapi terkadang ia juga yang tidak ingin terlalu dekat dengan teman-temannya karena ada rasa ketidakpercayaan diri dalam dirinya.

"Hah, apa lo bilang pindahan dari Kanada? Terus kenapa balik lagi kesini. Alasan lo karena urusan keluarga? Urusan keluarga apa yang mengharuskan lo pindah ke sekolah negeri kayak gini. Kenapa lo gak masuk sekolah internasional yang mungkin lebih pantes buat lo. Lagian ngapain lo pindah sekolah kalo dalam 2 bulan lagi kita bakal ujian kenaikan kelas." Fino diam sesaat. "Lo pikir gue gak penasaran? Lo pikir gue gak nyari tahu?"

Kinan's Life Story (SELESAI)Where stories live. Discover now