Di hari Selasa, mendung cuacanya. Setelah menunggu dosen mata kuliah yang tak kunjung datang, aku segera menuju kamar mandi untuk berwudhu dan shalat di mushola gedung tersebut. Kulihat sudah pukul 5. Ya Allah, andaikan tau dari awal dosen tak masuk, maka pasti aku tak akan telat shalat ashar. Berjalan bersama teman-teman yang lain ke tempat wudhu. Kemudian aku yang keluar lebih dulu. Terburu-buru karena memang banyak sekali yang ingin wudhu. Aku keluar sambil menurunkan gulungan bajuku bagian lengan sebelah kiri. Kulihat sepi tak ada ikhwan. Tiba-tiba Arka keluar kelas menatap dan berjalan ke arah ku. Dan dengan segera aku menurunkan gulungan lengan baju sebelah kanan. Menunduk malu. Apakah ia melihat lengan ku tadi? Ah rasanya seperti sedang menumpuk dosa sekalipun itu tak sengaja. Seharusnya aku lebih berhati-hati. Seharusnya aku menggulungkan lengan baju dulu, baru keluar dari tempat wudhu. Arka jelas melihatnya. Ia menatapku dan langsung menunduk. Kami berpapasan sambil tertunduk taat. Mungkin Arka pun merasa dosa akan pandangan tak sengajanya. Ah, padahal aku yang tak menjaga. Aku berjalan menuju mushola, dan ia berjalan menuju tempat wudhu laki-laki yang berada tepat disamping tempat wudhu perempuan. Hanya persekian detik kami bertatapan. Dengan diam-diaman. Tanpa sentuhan.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/122874225-288-k934626.jpg)
STAI LEGGENDO
Di Atas Cinta
Storie d'amoreKita bahkan bungkam akan sebuah impian. Aku berdiri di bawah sinar mentari, bersama secercah harapan untuk bisa mendapatkan ilmu. Kamu! Berhak meraih impianmu, walau usia kita tak lagi muda. Ah, tenang saja. Aku bersedia menemani mu meraih impian...