Love

8 2 0
                                    



Arka memiliki hobi yang sama denganku. Memfoto dan merekam video langit senja. Aku mengetahuinya dari sosial media. Berkali-kali kulihat ia mengupload foto atau video langit di sore hari. sempat kuberikan komentar dan ia membalasnya. Lalu setelah itu tak ada balasan apa pun lagi. Hanya sekedar berkomentar dan membalas. Sudah. Sebab, penjagaan menjadi nomer satu di antara segalanya. Malam tiba, aku kembali membaca pesan itu. Ya, pesan yang maksudku adalah komentarku dan balasan Arka atas komentar itu. Hanya ingin membacanya. Sekedar membacanya. Kemudian ku 'klik' tombol back di sebelah kanan. Dengan spontan, aku berteriak, "YA ALLAAH ASTAGHFIRULLAAH!!!!!!!!". Sekian detik kupandang isi pesan. Jemariku bergetar dan langsung bertanya pada kawan, untunglah kawanku cepat sekali membalasnya. Ya! Tombol back kanan berada di bawah emot 'love' di layar pesan. Jempolku ini tak biasa. Tombol back dan emot love benar-benar dekat sekali ; atas bawah. Aaaahh! Bodoh kali aku ini. pesan itu tak bisa di unsend. Segera ku kirimkan pesan minta maaf dan untaian istighfar. Lalu ia membalas dengan jawaban, "gak papa, Ra ;)". Emot itu... ia pakai emot itu. Pesan itu hanya kubaca tanpa dibalas, seperti biasa.

Mengapa aku menjadi pelanggan yang berlangganan pada sesuatu ketidaksengajaan? Tatapan dan love di pesan?

Di Atas CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang