Chapter 20

41.2K 1.6K 35
                                    

⛔ w a r n i n g! ⛔
ada konten dewasa, dimohon kebijakan nya. bila tidak nyaman dengan konten ini, bisa di skip aja di bagian tersebut. tidak terlalu ++ hanya sekilas, untuk selebihnya itu kebijakan kalian :)

dan juga mohon maaf untk typo nya,

-sekian-

🚫🚫🚫

DETAK jantung gadis itu berdetak tak beraturan. Ada apa ini, apa yang ia bicarakan saat di mobil tadi? Anna tak menyangka, bahwa sekarang ia sudah satu ranjang dengan Cameron. Jantung nya berdetak tidak beraturan. Sudah sejam lebih Anna tidak kunjung tertidur. Di sebelah nya ada Cameron yang entah sudah tidur apa belum, tapi, dirinya masih terdiam disana.

Suara deru nafas terdengar sangat jelas malam itu, beradu. Tuhan, ada apa ini?

Anna melirik diam ke arah Cameron. Lelaki itu membelakangi dirinya. Anna menggaruk kepala tak gatal, apa Cameron bisa tidur segampang itu?

Anna menatap punggung lebar itu. Akhirnya, Anna mengganti posisi ke kiri agar menatap punggung itu. Lalu, Cameron tampak merubah posisi ke arah Anna. Anna pun cepat-cepat menutup mata. "Gue tau, lo belum tidur."

Anna merutuki dirinya, sepertinya salah besar ia meminta tidur bersama Cameron. Anna membuka mata perlahan dengan cengiran kecil. "Ketawan, ya?"

"Iya lah, bego. Dari tadi lo gerak terus," omel Cameron.

"Emang lo udah tidur?"

"Udah, tapi gak nyaman,"

"Kenapa?"

"Biasanya gue buka baju, soalnya AC nya kurang dingin,"

"Kenapa gak lo service?"

"Sengaja biar bisa buka baju pas tidur,"

"Apa enak nya?"

"Nyaman aja,"

Anna terdiam. "Lalu, kenapa lo gak buka?"

"Karena ada lo. Yakali buka baju, entar lo yang nerkam gue duluan."

Anna sontak meninju lengan Cameron. "Dasar mesum!"

Cameron terkekeh. "Gapapa kok, asal lo nyaman, gue juga nyaman," ucap Cameron lembut.

"Kalo gak nyaman, gapapa buka aja. Lagian kan karena ada gue lo jadi harus pake baju,"

"Nggak ah, gak enak kalo ada cewek,"

"Sama Vana sebelumnya belum?"

"Di bilang, baru kemarin-kemarin aja gue nginap, gue belum pernah nginap di rumah nya atau rumah gue."

Anna ber-oh ria. "Ya anggap aja gue gak ada, lebay amat sih lo ah!"

"Yaudah, awas aja lo makin gak bisa tidur, mbing."

Anna memutar bola mata malas. Cameron pun berdiri, ia membuka baju nya perlahan, kemudian melempar nya sembarangan. Anna menggeleng kepala. Dasar, cowok.

Di lihat nya perut Cameron yang beroti sobek, sebenarnya, tidak terlalu sih karena akhir ini Cameron banyak nyemil. Tapi tetap saja, terlihat dengan jelas. Di sana juga tampak garis bawah perut karena Cameron memakai celana nya agak kebawah. Oh Tuhan, Anna makin berdetak kencang jantung nya!

Cameron berbalik, Anna sontak menutup wajah nya. Lelaki itu terkekeh, ia kembali tidur. "Dasar mesum, ketawan kan yang mesum siapa," celutuk Cameron.

"Ish, geer!"

Cameron mengulur tangan nya untuk melepaskan tangan Anna. "Lagi juga gapapa kok dilihat, it's all yours, Anna,"

Married EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang