Chapter 46

34.7K 1.3K 52
                                    

Meeting you was like listening to a song for the first time and knowing it would be my favorite.

🌾🌾🌾

"ANNA, besok rapat pertama ya, jangan lupa," Hari ini hari libur, dimana Cameron akan menyempati waktu nya untuk melakulan hal manis pada Anna.

Anna menoleh memberi anggukan kepala. Mereka sedang sarapan pagi, Cameron juga baru saja bangun dan mengecek beberapa pesan di ponsel. "Iya,"

Cameron menaruh ponsel, ia mengecup pipi Anna gemas. Tangan nya juga tidak tinggal diam, ia acak rambut Anna. "Iiih, usil banget!"

Cameron terkekeh, "Kan sayang, jangan gitu dong,"

Anna mendengus ia melanjutkan makan nya. "Cam, Ivana gimana kabar?"

Cameron menggidik bahu tak acuh. "Nggak tau deh, kenapa?"

"Gapapa, nanya aja. Gue mau ke apart dia deh, main gitu,"

"Yaudah gih,"

"Tapi lo ikut,"

"Aku kan kerja, kamu aja kesana,"

Anna menaikan sebelah alis, senyum nya mengembang. "Aku? Kamu?"

Cameron sontak menoleh. "Salah?"

Anna menyengir, "Enggak, sih,"

"Eh, apa gue ajak ke rumah aja, ya?"

"Kamu ngapain sih kok kayaknya mau dekat banget sama Vana?"

Anna menggidik bahu, ia juga tidak mengerti. "Enggak tau nih,"

"Udah nggak usah, entar dia pasti kabarin kamu kalau dia butuh bantuan,"

"Nggak boleh gitu sama mantan tau,"

Cameron kembali menoleh memberi alis sebelah menaik. "Gitu gimana?"

"Sombong,"

Cameron terkekeh sinis. "Gini, ya, Na. Gue nggak sombong, tapi gue menjaga jarak. Kita udah nggak ada hubungan, cuma sebatas teman aja dan juga posisi Vana juga masih sayang sama gue. Kalau gue kasih perhatian, yang ada dia nggak maju-maju dan juga rugi di gue karena sama aja kayak selingkuhin lo,"

Anna terkekeh renyah. "Lo kan cuma kasih perhatian, kalau sebatas yang nanya kabar sih dia nggak bakalan terbang kemana-mana. Beda sama perhatian yang sampe meluk atau gimana,"

Lelaki itu terdiam merasa bahwa dirinya tersindir. "Udah ah, malah bahas mantan. Gue sekarang mau nanya, bekal gue kemarin lo makan nggak?"

"Makan, enak loh gue suka,"

"Lo kenal Kak Sarah?"

"Lo kenal dia?"

"Hah?"

"Jadi lo kenal?"

"Iya, dia kan asisten Ayah gue dulu,"

"Terus lo bilang lo istri gue?"

Married EnemyWhere stories live. Discover now