Chapter 48

32K 1.1K 35
                                    

i love u, and it's enough for me to loving u
- A.D

•••

BAGAIMANA rasanya ketika sesuatu hal yang seharusnya di lupakan dan diberi jarak malah harus menghadapi hal yang terbalik dari keinginan sendiri? Bukan untuk Anna saja, mungkin untuk Aldo juga ingin untuk tidak kembali melakukan hal yang mungkin malah akan menjadi rumit. Apa ini ujian? Entahlah. Tapi bila ini ujian, ini ujian yang sangat rumit. Berduet dengan mantan? Memang seharusnya sudah menjadi hal yang biasa untuk orang dewasa. Tapi walau begitu masa lalu tetaplah masa lalu.

Anna dan Aldo akan memberi cela untuk mengingat kembali masa dulu mereka. Bagaimana Anna memperjuangkan Aldo dan bagaimana Aldo mempertahankan hubungan. Saling melengkapi memang, tetapi itu kepingan masa lalu. Jalan mereka berubah, sudah tidak sama lagi. Tapi untuk saat ini mereka harus kembali mengenang.

Cameron duduk termenung memandang kaki nya yang bergerak gelisah. Ini rasa gelisah ... ya Cameron pastikan karena Anna dan Aldo. Sakit? Tidak! Hanya takut saja.

"Kalian bisa latihan dari sesuaiin nada sama gitar atau bagaimana terserah kalian. Mulai besok ya kalau bisa, acara ini kan tiga minggu lagi dan itu nggak lama. So make this work ya!" Ujar Naufal memberi perintah agar tidak menyepelekan waktu.

Semua nya menyahut setuju, beberapa ada yang ikut tidak enak hati pada Cameron, sementara beberapa ada yang tidak sabar melihat dulu sepasang kekasih membuat iri seantero sekolah. Anna dan Aldo? Tentu mereka masih berusaha menetralkan perasaan yang tentu terkejut Alan pilihan yang mereka ambil. Tapi tidak apa, untuk saat ini saja. Acara selesai kenangan itu akan berhenti juga saat itu.

Anna melayangkan sebuah tepukan pelan pada bahu lebar Cameron dan ikut duduk di samping nya. "Kenapa kamu?" Tanya Anna begitu lembut. Anna pasti mengerti, hanya saja Anna ingin Cameron yang mengeluarkan rasa takut itu.

Cameron berdeham sembari memberi senyum paksa. "Enggak, kecapean ajaa. Tidur yuk, udah malam," ucapnya sama lembut di campur suara berat nya.

Anna mengerti. Anna meraih tangan besar Cameron, ia taruh di pipi mulus nya. "Aku cuma kasih tau kamu aja, aku cuma sayang kamu aja. Sayang aku ke kamu itu udah lebih dari cukup, nggak butuh ruang lagi untuk yang lain. Cuma nama kamu itu cukup di hatiku. Dia masa lalu aku, nggak usah di ambil pusing. Aku nggak mungkin kembali ke masa lalu, kalau aku kembali tandanya aku melukai diri aku sendiri bukan? Kalau masih sayang kenapa di jadi masa lalu. Karena dia masa lalu, aku nggak akan kembali dalam nya."

Anna pikir kata itu cukup Cameron dengar. Kata itu pengungkapan rasa sayang Anna selama ini pada Cameron. Bagaimana rasa sayang nya semakin lama menambah dan ingin selalu bersama lelaki menyebalkan itu. Anna tidak mungkin kembali ke masa lalu, sudah cukup Cameron saja dihati nya.

Cameron tersenyum tulus, ia peluk Anna dalam. "Jangan jadikan kata itu sebuah kata untuk penenang aja, ya, Anna. Ayo, kita tidur. Aku sayang kamu juga, ini udah malam."

Anna mengecup pipi Cameron hangat. "Iya, cuma kamu doang. Bukan hanya kata penenang, tapi itu ungkapan rasa sayangku sama cowok menyebalkan kayak kamu Cameron,"

Cameron tertawa, "Iya, aku tauu aku ini tampan,"

Anna mendorong Cameron. "Aku ini sayang sama kamu, bukan bilang kamu ganteng!"

Married EnemyWhere stories live. Discover now