Chapter 34

32.3K 1.3K 68
                                    

"ANNA lo dari mana aja?" Cameron segera menyampiri Anna. Sementara gadis itu terdiam beberapa saat sampai akhirnya berdiri memberi sebuah senyum pada Anna yang masih menatap gadis tersebut.

Cameron menangkup kedua pipi Anna dengan tangan besar nya. "Kamu kemana aja? Aku khawatir, Mama juga bilang kamu nggak ada di rumah. Mama juga pergi sih, makanya--"

"Nggak usah sok peduli." Ketus Anna
begitu saja.

"Hah? Ya peduli lah Na, lo kan ist--"

"Hai Tant--"

"Emang muka gue kayak tante-tante apa?!" Ketus Anna lagi pada gadis yang mendekat ke arah Anna dan Cameron. Ia tau keadaan mulai memanas.

"Iya, aku Athala. Keponakan nya Bang Cameron." Athala memberikan tangan nya agar bisa Anna jabat tangan Athala.

Anna terdiam. Ia berpikir keras karena ia merasa pernah mendengar nama tersebut. Sampai akhirnya Anna membulat mulut nya dan meraih tangan Athala. "Oh iya, aku tau! Sori, sori aku kasar sama kamu. Aku kira kamu cewek ajakan Cameron terus mau di perkosa," cerocos Anna membuat Athala terkekeh. Sementara Cameron membulat mata tak percaya akan pemikiran Anna.

"Dih, enggak gitu juga. Kalo gue mau aneh-aneh mending di hotel bintang seratus." Sahut Cameron tak mau kalah.

Athala di buat tertawa hebat akan debatan kecil dari Anna dan Cameron. "Ooh, jadi selama ini pulang malam karena di hotel bintang seratus itu, ya?"

"Ya enggak lah! Bintang seratus juga mana ada sih, Na?"

Anna memutar bola mata. Athala meraih lengan Anna, membawa Anna ke sofa. "Jadi aku panggil nya Kakak atau Tante?" Tanya Athala hati-hati.

Anna menyengir. "Tante aja, kan kamu keponakan Cameron."

Athala mengangguk setuju. Hendak ingin bicara Cameron langsung saja melontarkan sebuah pertanyaan pada Athala. "Eh, kamu kok-- aduh kok gue dari tadi ngomong aku-kamu, ya? Lo ngapain kesini, Tha?"

Athala menoleh sambil terkekeh. "Iya ya, belum aku jelasin. Jadi tuh, Mama Alma kan pergi ke Semarang, sementara aku mau liburan sebentar di Jakarta karena ntar aku nggak di Depok lagi. Terus Mama Alma bilang aku ke rumah Bang Cameron aja sama Tante Anna sembari temenin Tante Anna di rumah karena Bang Cameron kerja pulang malam. Gituu." Jelas Athala panjang lebar.

Cameron mengangguk ngerti. "Sampe kapan lo disini?"

"Seminggu,"

"Terus, katanya kamu kelas 3 SMA, nah sekarang kan udah lulus. Udah cari kuliah?"

Athala mengangguk dengan pertanyaan Anna. "Udah, aku di terima di ITB. Jadi aku ngekos disana, makanya sebelum masuk aku mau nginap di Jakarta sebelum aku bakal sibuk di Bandung."

"Kenapa nggak di UI aja sih? Malah deket rumah lo kan?" Tanya Cameron.

"Mama kan kerja nya ke luar kota. Sekalinya lagi di rumah pasti paling lama seminggu jadi aku rasa buat apa juga? Mama selalu sibuk, daripada aku sendiri di rumah mending benar-benar sendiri di kota orang dengan ruangan yang enggak sebesar rumah aku. Iya kan?"

Anna mengerti sekarang. Ia helus kepala Athala. Athala butuh kasih sayang, makanya gadis itu sering menginap di rumah Alma karena disana dia mendapatkan kasih sayang lebih dari Alma dan Cameron. Anna juga mengerti Athala memanggil Cameron dengan panggilan 'Abang'. Karena Cameron seperti seorang Abang bagi Athala. Athala meneteskan air mata, lalu dia serka cepat-cepat.

"Aku ngerti kok sama perasaan kamu. Yaudah, kamu anggap aja rumah Tante kayak rumah Mama Alma. Kalo ada apa-apa panggil Tante aja atau nggak Cameron. Oke? Sini aku peluk!" Anna memeluk tubuh Athala saat gadis tersebut langsung memeluk tubuh hangat Anna.

Married EnemyWhere stories live. Discover now