01 - Tak Terduga

2.1K 169 51
                                    

°Happy Reading°

Azella Shirley. Dia berumur 23 tahun. Memiliki wajah perpaduan asia dan eropa membuatnya tampak cantik dan mempesona. Bisa dibilang dia adalah gadis blasteran. Ayahnya keturunan inggris dan ibunya keturunan korea.

Tak sedikit yang menyukai Azella. Selain memiliki paras yang cantik, Azella juga diberkati dengan akhlak yang bagus. Di kampus, ia dijuluki dengan sebutan “perempuan berhati malaikat” oleh kaum adam. Bukan berarti Azella tidak memiliki celah. Ingat, manusia bukan makhluk sempurna.

Walau sudah memiliki paras cantik serta akhlak yang bagus namun tetap saja hal itu tidak membuat pria yang disukainya tertarik pada dirinya. Azella bukan gadis penggoda. Ia hanya bisa mencintai tanpa harus berusaha untuk dicintai. Mungkin, cinta bertepuk sebelah tangan cocok untuk mendefinisikannya.

“Azella!”

“Ya, ayah, sebentar.” Azella menyudahi kegiatan cuci piringnya dan segera menghampiri sang ayah.

“Kenapa, yah?”

“Tolong beli bahan dapur cafe, ya?”

Azella mengernyit, “Mbak Nada kemana, yah? Biasanya ‘kan mbak Nada yang pergi beli bahan dapur di cafe?”

“Dia lagi cuti. Tolong, ya? Pesanan di cafe lagi banyak. “

Azella mengangguk. Lalu menerima beberapa lembar uang sebelum pergi.
Kini di tangan Azella sudah banyak kantong plastik yang dijenjengnya. Merasakan getaran di saku gamisnya, ia mengambil ponsel dan mengangkat panggilan.

“Assalamu’alaikum.” Sapa Azella.

“Eh, lo beneran mau ke London?”

Azella memutar bola matanya jengah.
“Jawab salam gue dulu, Aufi. “ gemas Azella pada sahabatnya, Aufi.

Aufi nyengir, “Wa’alaikumussalam. Jadi beneran lo mau ke London?’

“Siapa yang bilang?”

“Paman Mark. “

“Apaan, sih. Orang belum setuju pergi juga. “

“Kenapa?” tanya Aufi.

Azella membuang napas, “Gak tau. “

“Gak tau?!” kesal Aufi.

“Ya, gue gak tau. “

“Ck, ini London, Zel. Kota sebagai pusat kebudayaan dunia.  “

“Gue tau, Fi.”

“Ya, anggap aja ini sebagai liburan buat lo. Selesai ‘kan gak ribet. “

“Lo gak paham, Fi. Udah, ya. Gue tutup. Assalamu’alaikum!”

Belum sempat Aufi membalas salam, Azella sudah memutus sambungan. Gadis itu menghembuskan napasnya lelah. Pikirannya kacau.

Gadis itu menatap sebuah cafe yang sering dikunjungi oleh pria yang disukainya.
Sudut bibirnya tertarik. Ia melihat lewat kaca cafe yang besar itu. Mencari pria yang disukainya, Arvano. Biasanya di jam segini, laki-laki itu ada disana. Senyum Azella semakin lebar ketika melihat pria pujaannya itu sedang duduk sambil fokus menatap layar laptop.

“Tampannya, “ gumam Azella tertahan dengan pipi yang merah.

"Astaghfirullah! Jaga mata, Azella!" Ia menampar pipinya pelan.

Senyum Azella lenyap tatkala seorang gadis mengambil duduk tepat di hadapan Arvano. Ditambah senyum dan tatapan lembut Arvano kepada gadis itu membuat hatinya hancur seketika. Tunggu, hatinya bertambah hancur melihat Arvano memegangi tangan gadis itu dan mencium punggung tangannya.

Ethereal; Cahaya Surga✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang