14 - Like A Date (1)

830 68 6
                                    

•Happy Reading!•

****

Pagi itu, Samuel berdiri di atas rooftop sebuah gedung yang ada di bandara. Memperhatikan pesawat yang sedang lepas landas dengan mulusnya. Ia meminum secangkir hot coffee yang dibelinya di kantin bandara beberapa menit yang lalu. Pikirannya berkelana. Otaknya tidak pernah berhenti memikirkan gadis itu. Banyak hal yang ingin ia tanyakan. Termasuk tentang foto yang ada di dompet perempuan itu beberapa minggu lalu. Foto yang terasa familiar.

Tiba-tiba seseorang datang menepuk bahunya keras. Samuel menoleh kesal. Mendapati Johnny, rekan kerjanya sekaligus temannya.

"Apa yang membuatmu begitu sibuk akhir-akhir ini, captain?" Tanya Johnny ikut memperhatikan landasan pesawat.

"Bukan urusanmu. "

Johnny tergelak, "Hmm, biar kutebak. Kau pasti sedang memikirkan gadis berkerudung itu, bukan?"

Samuel diam saja. Ia tidak berminat menanggapi ucapan Johnny.

Meski tidak ada respon, Johnny terus saja mengoceh, "Kau pasti sudah mendapatkan nomornya bukan?"

"Ck, aku yang menemukannya lebih dulu tapi kau yang mendapatkannya. Ayo bagi nomornya padaku. Aku akan mengajaknya tidur--"

Samuel memberikan bogeman mentah di wajah Johnny hingga membuat bibirnya robek. Wajah Samuel merah padam. Urat di lehernya tercetak jelas. Ia jelas tidak menyukai ucapan vulgar Johnny terhadap Azella.

"Jaga ucapanmu, sialan! Dia bukan jalang!" Samuel menghajar wajah Johnny sekali lagi hingga lelaki itu tersungkur ke lantai.

Johnny memuntahkan darah dari mulutnya. Lantas tergelak. Laki-laki itu seperti pria mabuk.

"Aku penasaran apa yang membuatmu suka kepadanya. Apa aku harus coba untuk mendekatinya juga?" Johnny terkekeh di akhir kalimatnya.

Samuel mencengkeram kerah kemeja Johnny. "Dia milikku! Sentuh dia, kau mati!"  Nada Samuel terdengar tajam dan dingin. Ia melepaskan cengkramannya di leher Johnny dengan kasar. Kemudian ia pergi meninggalkan Johnny yang masih terkapar disana.

Johnny tertawa keras. Ia sudah terbiasa dengan tempramen Samuel. Ia berucap begitu hanya untuk memancingnya saja. Awalnya ia hanya ingin menasehati temannya bahwa 'jangan gadis itu. Dia bahaya'. Namun, Samuel sepertinya memang sudah tergila-gila dengan Azella.

Ya, Azella berbahaya.

****

Samuel turun dari rooftop dengan kesal. Ia masuk ke dalam mobilnya dan membanting kasar pintu mobil. Kemudian ia mengambil ponsel dari dalam saku dan menghubungi seseorang.

"Kita harus bertemu sekarang, " ucap Samuel dengan lawan bicaranya di seberang sana.

Tanpa menunggu respon, ia langsung memutuskan panggilan. Dan mengirim lokasi tempat mereka bertemu lewat pesan.

Kemudian, laki-laki itu melajukan mobilnya menuju tempat yang sudah dijanjikan.

Setibanya disana, Ia sudah melihat orang yang dimintainya datang sudah menunggu disana.

Ethereal; Cahaya Surga✓Where stories live. Discover now