Extra Part | 03

509 35 3
                                    


•Happy Reading!•





"Kak Ahza dan kak Nuha lihat? Bidikan panahku selalu tepat, " ucap Dasha dengan sombongnya saat bermain panahan tadi.

Nuha mencibir, "sombong amat, lu, " ucapnya sambil menoyor kepala adiknya.

Kini mereka tengah berada di mall yang ada di Indonesia dikarenakan ada beberapa kendala pada perusahaan cabang mereka. kesempatan ini digunakan Sam untuk mengajak keluarganya berjalan-jalan sejenak. Jadilah mereka berada di restoran Padang saat ini.

"Sombong mah sifat setan. Sekalian aja jadi temannya setan, " balas Nuha.

"Kak Nuha ngaca, deh, siapa yang paling pantes jadi temannya setan? Kak Nuha atau Dasha?"

"Ya, lo, lah."

"Ya, Kak Nuha lah, enak aja ngatain orang padahal sendirinya suka nyanyi di tempat setan. "

"Wc maksud, lo?" tanya Nuha.

"Ya, iyalah. "

"Itu, mah, gue lagi latihan buat ujian seni besoknya," Alibinya.

"Alasan! Biasanya juga suka nyanyi disana kok, " cibir Dasha.

"Coba, deh, lo nyanyi di sana pasti berasa lagi konser, kan? "

"Nggak, ah. Bisa-bisa Dasha ikutan jadi temen Kak Nuha. Kak Nuha kan temannya setan, doyannya hang out di wc. Wlek!"

"Enak aja kalau ngomong. Liat ntar pas di rumah gue beberin semua chat lu ke abi sama umi. "

"Sstt!" Dasha membungkam mulut Nuha. Lalu melirik ke meja sebelah. Untung saja abi dan uminya itu sedang sibuk berbincang dan tidak mendengar ucapan Nuha barusan.

Mereka memang memilih meja terpisah karena Sam dan Azella ingin berduaan. Ketiga anaknya pun saling melontarkan godaan ketika Samuel mengatakan hal itu. Tentunya, minus Ahza. Lelaki itu lebih banyak diam dan cenderung mendengarkan orang-orang di sekitarnya.

"Kenapa? Takut abi sama umi denger, ya?" cibir Nuha yang membuat Dasha menginjak kaki sang kakak saat itu juga. Sedangkan tangannya masih setia membungkam mulut kakaknya.

"Dasha tau Kak Nuha itu pinter ngeretas sistem apapun. Tapi, please buat yang satu ini Kak Nuha diem aja. Kepintaran itu digunakan untuk hal yang baik. " jelas Dasha.

Nuha menyingkirkan tangan Dasha yang membungkam mulutnya.

"Kan emang buat kebaikan. Gue ngeretas biar tau kalau lu suka stalking si Rose Brand. "

"Brandon. Bukan, rose brand. Emang Kak Nuha kira tepung beras apa?"

"Halah, muka pake bedak gitu suka. Nih, yang ganteng alami, " Nuha menunjuk mukanya yang memang tampan bak artis korea itu. Namun, Dasha terlihat jijik dan pindah duduk dekat Ahza yang diam saja.

"Gantengan Kak Ahza, wlek!" cibir Dasha.

Dasha memang tidak berbohong. Dibandingkan dengan Nuha, Ahza jauh lebih tampan. Perpaduan Asia-Eropa sangat kental di wajah Ahza. Membuat lelaki itu memiliki pesona tersendiri. Lain dengan Nuha yang mendominasi bentuk wajah Asia yang didapatkan dari sang umi. Sedang Dasha sendiri mewarisi wajah sang abi. Namun, tidak sepenuhnya mirip. Dasha itu bagai versi perempuannya Samuel.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 10, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Ethereal; Cahaya Surga✓Where stories live. Discover now