34 - Tricked

543 55 19
                                    

•Happy Reading!•

Cindy berjalan menuju altar dengan tangan kiri yang dipegang oleh Carol-ayahnya. Gadis itu memandang seluruh dekorasi yang menghiasi hotel. Terlihat sangat cantik. Namun, Cindy tidak bisa merasakannya. Tepatnya, ia tidak bisa merasakan euphoria pernikahan ini. Karena ia dan Sam tidak saling mencintai. Mungkin berlaku bagi Sam saja. Bukan untuknya.

Gaun putihnya menyapu lantai seiring langkahnya yang akan mencapai altar. Di depan altar, terlihat Sam dengan tampannya menunggu dirinya. Semua wanita yang hadir menjerit melihat ketampanan Samuel yang tidak manusiawi itu.

Laki-laki itu juga mengenakan jas yang berwarna putih. Warna sakral bagi pengantin yang akan segera menikah.

Dikarenakan ini adalah Vidson Company- Perusahaan raksasa yang berperan penting pada bisnis perekenomian dan teknologi. Maka beberapa media datang untuk meliput pernikahan ini.

Samuel menyambut tangan Cindy. Laki-laki itu tersenyum kecil menatap Cindy. Adik kecil yang selalu mengikutinya kemanapun kini telah besar.

Pendeta terlihat berdiri di antara mereka. Hendak memulai pemberkatan.

"Mr . Vidson, are you willing to love and respect Ms. glauss from today, for better, for worse, for rich, for poor, for sick, and for health all your days until death do you part. " Ucap pastur tersebut.

Cindy menatap gugup Sam yang sedang memegang kedua tangannya.

"Yes. I Will. " Jawab Sam tanpa melepaskan tatapannya pada Cindy.

"Ms. Glauss, are you willing to love and respect Ms. Vidson from today, for better, for worse, for rich, for poor, for sick, and for health all your days until death do you part. "

Kini giliran Cindy. Gadis itu membasahi bibirnya. Sangat gugup.

"I-" Cindy meneguk ludahnya, "I Can't. "

Sam tersenyum miring. Ia merasakan tangan Cindy melepaskan genggaman tangannya. Lelaki itu melirik ke arah Harry. Senyum di wajah pria tua itu memudar. Sam hampir tertawa melihat ekspresi itu. Dirinya sangat puas.

Cindy berjalan mundur. Beberapa kamera mulai menyorotinya. Tamu undangan pun menjadi heboh. Sam rasa, ia harus berakting saat ini.

"Cindy, kenapa kau menolak?" Tanya Sam pura-pura khawatir. Lelaki itu hendak meraih jemari Cindy namun gadis itu menepisnya.

Akting yang bagus.

Setelah ini, Sam bahkan tidak peduli banyak artikel bermunculan tentang pernikahannya yang hancur ini.

Cindy berlari pergi meninggalkan altar. Mariana yang sejak tadi hanya diam pun memilih untuk menyusul putrinya.

Sam mengubah raut wajahnya menjadi datar. Ia berjalan menghampiri Harry. Lantas berbisik di telinga kakeknya.

"Sampai kapan pun aku tidak akan memenuhi keinginanmu. " Bisik Samuel. Ia menyeringai.

"Kau-"

"Sssst, usir wartawan itu. Mereka memperburuk keadaan. " ucap Sam dengan suara rendahnya.

Ethereal; Cahaya Surga✓Where stories live. Discover now