27 - Tawaran yang menggiurkan

631 53 8
                                    

•Happy Reading!•
.
.
.

"Setiap hal yang kita lakukan di dunia ini selalu punya resiko. Begitupun cinta. Maka jangan jatuh cinta jika tidak sanggup dengan resikonya. "

*****

Rintik hujan turun membasahi tanah. Hanya gerimis bukan hujan lebat. Azella paling suka dengan hujan ringan seperti saat ini. Hawa dingin yang tercipta membuat gadis itu merasa rileks.

Kini Azella telah menjalani hari-harinya seperti biasa. Bekerja di cafe seharian dan mengikuti komunitas muslim pada sore harinya-telah menjadi rutinitas yang tidak bisa ia hindari.

Hari ini pelanggan tidak begitu banyak. Sehingga semua karyawan yang bekerja di toko Azella bisa sedikit bersantai. Termasuk Azella sendiri. Gadis itu memilih duduk di dekat kaca dengan ditemani buku, secangkir teh hangat dan roti yang sengaja dibuatkan kepala dapurnya untuk semua karyawan. Memang begitu setiap harinya. Azella sengaja memberikan cemilan agar karyawannya merasa nyaman.

Tangan Azella bergerak membalik halaman buku. Ia begitu larut dalam lembaran-lembaran penuh makna itu. Hingga dirinya tidak sadar bahwa seseorang telah duduk di hadapannya.

"Serius sekali. "

Mendengar suara, Azella mengangkat pandangannya dari buku dan mendapati Loisa sedang duduk di hadapannya.

"Loisa?" Tanya Azella sambil menutup bukunya. Tak lupa ia menandai halaman terakhir yang ia baca.

"Hmm, hai, Azella. " Ucap Loisa lantas menerima buku menu yang disodorkan Anastasia kepadanya, "Aku pesan apa saja. Selagi masih hangat. "

Anastasia kelihatan bingung. Namun, anggukan kepala dari majikannya membuat Anastasia menurut lantas pamit pergi.

"Wanita gila itu!" Umpat Loisa menahan kesal.

"Tidak baik mengumpat, Loisa " Nasihat Azella.

"Wah, aku kesal sekali dengan wanita itu. "

Azella mengernyit bingung. Tidak ingin bertanya. Dia sudah tahu kalau Loisa akan menceritakannya sendiri sebelum dia bertanya.

"Wanita itu selalu saja memoroti Samuel. Padahal mereka sudah putus sejak lama. "

See?

Loisa menyandarkan tubuhnya di kursi. Sesekali terdengar helaan napas. Menandakan gadis itu sudah tidak tahan dengan sikap wanita yang diceritakannya itu.

Azella yang mendengar nama Samuel disebut menjadi tertarik. Sudah lama ia tidak melihat Samuel. Laki-laki itu seolah sengaja menjauhi dirinya. Baguslah. Dengan begitu Azella bisa membenahi hatinya.

"Biarkan saja. Lagipula dia kan hanya memoroti Samuel bukan dirimu. " Balas Azella seadanya.

"I know but Samuel told me to throw him out. "
Balasnya.

"Pantas saja Samuel putus dengannya, tingkahnya saja begitu. Suka memoroti Samuel. Meminta banyak hal. Aku tau dia anak konglomerat yang hartanya tidak akan habis tujuh turunan. Tapi, perempuan ini tidak tahu malu. " Ucap Loisa.

Perempuan itu masih kesal dengan tamparan yang didapatinya dari wanita gila itu saat Samuel menyuruh Loisa untuk mengusirnya. Niat hati mau membahas sesuatu dengan Samuel, eh, malah dirinya ditampar oleh wanita gila uang itu.

Ethereal; Cahaya Surga✓Where stories live. Discover now