20 - Trap

723 63 7
                                    

Happy Reading!

***

Darren merasa sangat cemas pada Jean. Pasalnya setelah mereka pergi membeli cincin, Jean tidak pernah tampak lagi. Biasanya gadis itu selalu rutin mengganggunya di rumah sakit. Entah itu hanya obrolan random atau sekedar menemaninya makan siang di kantin rumah sakit. Darren juga sudah mencoba menghubungi Jean. Namun, ponsel gadis itu dimatikan. Ia juga sudah menanyakan Jean pada manajer gadis itu. Dan jawabannya, Jean membatalkan semua jadwal syutingnya. Sekarang tidak ada pilihan, ia harus menemui langsung sahabatnya itu. 

Laki-laki berambut pirang itu menatap sebuah rumah besar yang berada di hadapannya. Ia mendongak tepatnya pada jendela besar milik kamar Jean. Tak biasanya jendela itu tertutup.  Bagaiamana laki-laki itu tau? Karena kepala Jean selalu mengintip lewat sana bila ia datang. Darren tidak pernah masuk ke rumah Jean. Ia tau hal itu dapat menimbulkan fitnah di antara mereka.

Tepat saat Darren sedang sibuk memperhatikan jendela itu, seseorang membuka pagar rumah yang tinggi itu. Laki-laki itu menoleh dan mendapati Zack yang hendak pergi les. Laki-laki berusia 16 tahun yang sedang mendengarkan musik lewat earphone itu menatap Darren sinis. 

"Kenapa paman ada disini?" tanya Zack ketus. 

"Dimana ibumu? Apa dia baik-baik saja?"  

Zack memutar bola matanya, "Paman masih bisa menanyakan itu? Paman lah yang membuat ibuku menangis. "

Darren mengernyit heran. Apa maksud Zack? 

"Tidak usah bertanya padaku. Tanyakan pada dirimu sendiri. "

Setelah mengucap hal itu, Zack menutup kepalanya dengan tudung jaket yang ia kenakan lantas berlalu pergi meninggalkan Darren yang masih termangu disana. 

"Anak sombong itu!" umpat Darren kesal. 

Darren hanya memaklumi sikap Zack yang seperti itu terhadapnya. Karena laki-laki itu sudah jauh mengenal Zack. Zack tidak pernah suka jika ada yang menyakiti Jean. Baginya, Jean adalah ibu angkat yang sudah seperti ibu kandungnya. Bahkan ibu kandungnya saja belum tentu bisa sebaik Jean. 

***

Zack langsung meminum hot chocolate yang baru saja diletakkan Azella di hadapannya. Moodnya sedang tidak baik untuk mengikuti pelajaran di tempat lesnya hari ini sejak kedatangan Darren ke rumahnya. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke toko kue Azella. Ia ingat pernah ditolong oleh Azella saat ia dikeroyok oleh teman-temannya. Bahkan saat itu, Zack belum mengucapkan terima kasih dengan baik.

"Sudah lama, ya. Bagaimana kabarmu?" tanya Azella ramah. 

Zack meminum hot chocolatenya sedikit. Rasanya sangat manis bercampur pahit. Membuatnya ketagihan.

"Baik," Jawab Zack singkat. 

Azella pun mengangguk. Mereka terjebak dalam situasi yang canggung. Ia sendiri tidak tau harus berkata apa lagi karena ia rasa dirinya sedang berbicara dengan patung. 

Tiba-tiba Anastasia datang membisikkan sesuatu ke telinganya. "Miss, orang yang memesan kemarin sudah datang. "

"Oh, ya?" Anastasia mengangguk. 

Azella pun langsung berdiri dari tempat duduknya,  "Sebentar, ya, nak. "

Zack hanya mengangguk. Kembali sibuk menikmati Hot Chocolate yang membuatnya candu.

Ethereal; Cahaya Surga✓Onde histórias criam vida. Descubra agora