37 - New Guy, New Day

350 35 4
                                    

Bismillaahirrohmaanirrohiim
.
.
.
Happy Reading All!
Aku yakin, kalian pasti tau caranya menghargai seseorang. Apalagi mengapresiasi karyanya ✨✨

🍁🍁🍁

"Entah mengapa, aku tidak bisa menerima kehadiran orang lain, selain dirimu"

-Azella Shirley-


****

"Pagi, Mbak Zel!"

"Pagi!"

Azella tersenyum tipis pada dua karyawan yang menyapanya. Ia pun datang menghampiri.

"Aufi belum datang? " Tanyanya.

"Belum, mbak. Mbak kayak gak tau aja pasangan suami istri baru, " Zhea menjawab dengan senyum gelinya.

"Heh! Sok tau tentang pasangan baru lo! Nikah aja belum!" tukas Cheryl.

"Tau lah. Gue pernah baca di wattpad!" Balas Zhea sambil sibuk mengaduk kopinya.

Cheryl menoyor kepala Zhea, "Dasar korban Wattpad! "

"Heh! Daripada lu Kpopers alay!" Balas Zhea sambil mencibir pada Cheryl.

"Bia--"

Baru saja Cheryl ingin membalas Zhea, Azella lebih dulu memotongnya.

"Udah, udah. Pokoknya kalian berdua sama-sama alay, oke?" Ucap Azella membungkam mulut mereka.

Mereka pun hanya bisa diam sambil menunduk. Azella yang melihat itu menjadi tak tega mengatai mereka alay. Ya, mau bagaimana lagi? Jika dibiarkan, mereka tidak akan pernah diam sampai pulang nanti.

"Mbak Zel, mau kopi? Atau mau dibeliin sarapan?" tanya Cheryl.

"Eh, gak usah.  Mbak udah sarapan kok tadi, " tolak Azella halus.

Cheryl pun hanya mengangguk setelah itu ia mengeluarkan sebuah kertas dari dalam tasnya.

"Mbak, mohon dilihat gambar rancangan Cheryl. " Gadis itu memberikan selembar kertas pada Azella.

Azella melirik sekilas, "Bahas di ruangan mbak aja, ya. "

Cheryl pun mengangguk.

Azella berjalan menuju ruangannya dan disusul oleh Cheryl di belakangnya. Gadis itu mendudukkan diri di kursi kerjanya.

"Coba mbak liat. "

Cheryl memberikan gambar rancangannya sambil menunggu komentar dari bosnya itu.

"Ini udah bagus, Ryl. Tapi menurut mbak hiasannya terlalu ramai. Kurangin dikit, terutama di bagian dada sebelah kiri. " Ucap Azella mengomentari rancangan Cheryl.

Cheryl pun tersenyum senang, "Alhamdulillah! Makasih, mbak."

Azella pun mengangguk sambil tersenyum.

Setelah Cheryl undur diri, Azella mengambil kertas kosong. Dan mulai mencoret-coret di atasnya.

Ini sudah setahun berlalu semenjak Azella tak lagi bertemu dengan Samuel. Bahkan sejak ia pulang ke Indonesia, kabarnya tak lagi terdengar. Perempuan itu juga beberapa kali menelpon Darren. Namun, laki-laki itu tak pernah membahas Samuel. Dan Azella sendiri juga tak berani menanyakannya.

Cafe yang biasanya dikelola sang ayah, sudah dijual demi pengobatan Mark yang memakan banyak biaya. Kemudian dalam kurun waktu sebulan, Azella telah mendirikan butik di daerah ibukota untuk membantu perekonomian keluarga.  Hwanwoong, Mickayla serta Aufi ikut membantu mencarikan tempat yang akan dijadikan butik saat itu.

Ethereal; Cahaya Surga✓Where stories live. Discover now