46 - Bunuh Diri (?)

363 31 2
                                    

•Happy Reading!•


Pagi harinya, Azella duduk di depan lemari. Menyusun bajunya dan baju Sam yang baru saja ia lipat. Gadis-ralat-wanita dengan rambut panjang itu menoleh ketika pintu kamarnya di buka dari luar.

Wanita itu tersenyum lalu menyambut Sam yang sudah masuk ke kamar mereka. Ia menarik tangan kanan Sam untuk ia cium.

"Ini puasa pertama kamu kan?" Tanya Azella.

"Puasa aku yang ke empat. Kan aku udah 3 tahun jadi mualaf, sayang, " Sam mengacak rambut Azella gemas.

Perempuan itu cemberut, "Jangan di acak. Ini udah rapi. "
Sam terkekeh pelan. Lalu mencium kening sang istri. Memandangi wajah cantik Azella yang tak pernah bosan untuk ia pandang.

"Sam, kamu mau berangkat kerja kan?"

Azella melepaskan diri dari Sam lalu beranjak menuju lemari. Memilihkan baju untuk dipakai Sam hari ini.

"Kamu mau pergi ketemu Tristan hari ini?" Gerakan tangan Azella yang sedang mencari kemeja yang tepat untuk Sam pun terhenti.

Perempuan itu bungkam. Badannya berbalik ke arah Sam.
"Kamu tau?" Cicit Azella pelan.

Tatapan Sam terlihat datar dan tajam. Namun, sepertinya dia tidak ingin mengintimidasi istrinya itu.

"Aku gak sengaja liat chat kamu sama dia habis sahur tadi, " balas Sam tenang.

Bukannya tidak sengaja, Sam memang suka mengecek hp istrinya setiap pagi. Mengawasi Tristan yang suka mengirimkan Azella chat.

Azella berjalan menghampiri Sam. Ia tertunduk, "Aku berniat mau ngasih tau kamu habis kamu pulang dari masjid, Sam. "

"Jadi, kamu memang mau ketemu dia?" Tanya Sam. Suaranya terdengar datar.

"Iya, aku mau jelasin dan nyelesain semuanya. Boleh?" Azella menatap mata biru Sam yang menatapnya tajam.

Sam menghela napasnya. Ia menarik Azella ke dalam dekapannya.

"Aku cemburu, sayang. " Bisik Sam dengan suara beratnya. Laki-laki itu mengendus leher Azella mencari kenyamanan.

"Sebentar aja. Aku janji. " Azella membalas pelukan suaminya.

Sebenarnya Sam berat untuk memenuhi permohonan Azella, namun, apa boleh buat? Istrinya sendiri bilang ia ingin menyelesaikan urusannya dengan Tristan agar tidak mengganggu rumah tangga mereka.

"Oke. Tapi, ada satu syarat. " Sam menjauhkan dirinya dari Azella. Ganti memegang bahu perempuan itu. Matanya menatap ke dalam mata Azella.

"Apa?" Tanya Azella.

"Bawa Aufi atau temen kamu," ucap Sam.

Azella mengangguk.

"Kalau dia macam-macam bilang ke aku. " Azella kembali mengangguk.

"Makasih, sayang, " ucap Azella.
Sam tersenyum tipis sambil mengacak rambut Azella.

Akhir-akhir ini ia suka sekali mengacak rambut wanita itu. Bukan karena apa tapi ia suka wajah cemberut Azella setelahnya. Sangat menggemaskan.


Ethereal; Cahaya Surga✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora