18 - Trials

704 63 14
                                    


•Happy Reading!•

"Zel, lusa gue balik ke Jakarta, " ucap Aufi sambil melipat rapi bajunya ke dalam koper.

"Paman Lo gak jadi kesini?" Tanya Azella dari meja belajarnya.

"Nggak. Katanya beliau lagi sibuk banget di Indo. " Balas Aufi.

"Cepet banget lusa. " Sedih Azella.

"Mau gimana? Masa gue numpang di rumah Lo? Malulah. "

Ucapan Aufi tadi tidak ditanggapi lagi oleh Azella. Dua gadis itu sama-sama larut dalam kegiatannya masing-masing. Azella, menggambar desain rancangan. Sedangkan Aufi mengemasi barang-barangnya ke dalam koper.

"Zel, Lo ada ikat rambut cadangan gak?" Tanya Aufi. Gadis itu terlihat sulit bergerak karena rambut panjangnya yang tergerai.

"Ada, tuh. Di dalam koper. " Balas Azella tanpa menoleh pada Aufi.

Aufi mengangguk. Lantas menyeret koper Azella ke atas ranjang. Begitu Aufi membukanya, gadis itu geleng-geleng kepala melihat Azella belum memindahkan sebagian bajunya ke dalam lemari.

"Lo udah hampir 3 bulan disini, Zel. Masa baju Lo masih di koper sih?" Heran Aufi terhadap sahabatnya.

"Males. Lagian di lemari udah banyak baju gue yang sengaja di beliin bibi Mickayla. " Balas Azella bodo amat.

Aufi memutar bola matanya tidak peduli. Ia pun mulai mengacak-acak isi koper Azella untuk menemukan sebuah barang yang ia cari. Namun, di tengah kegiatannya itu, Aufi merasa memegang sesuatu yang keras.

Penasaran. Aufi pun mengeluarkan benda itu. Ia cukup heran karena yang ditemukannya itu adalah sebuah CD atau piring kaset.

"Zel, ini flashdisk apa?"

"Hm? Flashdisk?" Heran Azella tanpa berhenti dari kegiatannya.

"Iya, coba lu balik badan dulu deh. " balas Aufi dan Azella pun menurutinya.

Alis gadis itu naik sebelah, "Sejak kapan?"

Azella naik ke atas ranjang. Ikut memperhatikan sebuah bungkus plastik berisikan Flashdisk yang ditemukan Aufi.

"Ini dari koper gue?" Audi mengangguk.

"Perasaan gue gak pernah bawa Flashdisk ini deh. " Balas Azella.

Aufi mengangkat bahunya sambil mengikat rambut setelah menemukan barang itu di koper Azella.

Azella membalikkan plastik yang membungkus Flashdisk tersebut. Tampak sebuah kertas di baliknya.

"Eh, itu ada kertas! Coba ambil!" Ucap Aufi heboh. Ini seperti bermain teka-teki.

Menuruti ucapan Aufi, Azella pun membuka plastik yang membungkus Flashdisk tersebut dan mengambil sebuah kertas yang ada disana.

From: Ayah
To: Azella

Azella, ayah adalah manusia paling jahat. Dulu ayah menyakiti hati seorang anak kecil. Dan ayah tidak bisa memaafkan diri ayah sendiri. Ayah selalu dihantui anak kecil yang meminta tolong kepada ayah. Ayah selalu memimpikan anak kecil itu. Wajahnya saat meminta tolong. Tangisannya. Itu membuat ayah hampir gila.

Jadi, jika kamu bertemu lagi dengan anak kecil itu lagi tolong berikan Flashdisk ini kepada anak kecil itu. Agar rasa bersalah ayah kepadanya terbayarkan. Walaupun ayah tidak yakin dia akan memaafkan ayah. Coba ingat dia lagi, Azella. Dia teman masa kecilmu. Kamu mengalami trauma hingga melupakan beberapa hal saat kamu tinggal di London.

Ethereal; Cahaya Surga✓Where stories live. Discover now