Extra Part 2

12.9K 600 22
                                    

"Sah!"

"Alhamdulillah."

Althaf bernapas lega setelah tadinya sangat gugup dalam proses Ijab Kabul. Akhirnya, ia dan Amira sudah sah.

Semua orang yang menyaksikan proses tersebut ikut senang melihat keduanya yang diselimuti kebahagiaan. Proses Ijab Kabul dilaksanakan di mesjid terdekat dari gedung resepsi pernikahan. Oleh karena itu, Amira, Althaf, keluarga keduanya, dan rombongan kini menuju tempat resepsi.

Berdiri bersebelahan di pelaminan sembari melempari senyum kepada para tamu undangan. Yang pasti, hari ini akan menjadi hari paling bersejarah bagi keduanya.

"Cieee... Sekarang udah sah bro. Pasti gak sabar nunggu malam nih," goda Alif yang tiba-tiba muncul di hadapan Althaf dan Amira. Cowok itu berniat untuk mengucap selamat pada sahabatnya itu.

"Makanya jangan jomblo mulu. Cari calon sana! Barangkali lo bakalan dapat jodoh salah satu dari tamu undangan," ucap Althaf pada Alif.

Dulu, Alif memang pernah menyukai Harumi. Namun, ia sudah move on dari cewek itu karena setahunya Harumi pun sudah memiliki seorang pacar di Jepang.

"Iya-iya, selamat ya bro! Gue pamit cari jodoh dulu ya?" pamit Alif dan berlalu.

"Kak Yuri mana sih? Perasaan aku gak liat dia dari tadi," ucap Amira pada Althaf yang berdiri di sebelahnya. Jujur, Amira sangat gugup. Apalagi melihat ketampanan Althaf yang sudah resmi menjadi suaminya itu.

Oh ya, for your information, sekarang mereka tidak memakai sapaan 'lo-gue'lagi. Tapi, 'aku-kamu'.

"Di sini banyak makanan loh. Palingan dia sibuk ngisi perut," tanggap Althaf.

Amira senang karena semua teman SMA-nya datang ke sana dan mengucapkan selamat. Bahkan ada yang tidak menyangka kalau Amira dan Althaf sudah sah sekarang.

Waktu terus berjalan. Hingga malam hari pun datang. Althaf dan Amira baru ganti pakaian pengantin dengan baju biasa dan sekarang sepasang manusia yang saling mencintai itu berada di dalam mobil yang terparkir di halaman gedung resepsi.

Althaf tak juga menghidupkan mesin mobil. Bagaimana tidak? Sedangkan titik fokusnya kini ada pada perempuan yang duduk di sampingnya.

"Kapan pulangnya nih?" Amira melipat kedua tangannya di dada.

"Setelah ini." Althaf mendekat lalu mengecup singkat bibir Amira.

Deg!

Althaf sudah mengambil first kissnya. Itu saja jantung Amira sudah berdebar-debar hebat. Apalagi kalau lebih?

Althaf mendekatkan lagi wajahnya ke arah wajah Amira. Namun, cewek itu cepat-cepat memalingkan wajahnya ke arah jendela mobil.

"Jangan di sini!" ucap Amira gugup.

Melihat sikap Amira, Althaf terkekeh kecil.

"Oke, Sayang. Nanti aja di rumah, ya, kan?"

***

Rumah yang besar dan juga mewah itu akan ditempati keduanya. Amira senang, namun di satu sisi ia berat jauh-jauh dari kedua orangtuanya. Tiba-tiba ia teringat dengan ibunya yang menangis haru kala selesai Ijab Kabul tadi pagi. Ia pasti akan merindukan ibunya. Walaupun ia bisa datang berkunjung kapan saja.

"Kamu kenapa bengong sih?" tanya Althaf tepat kala mereka masuk ke dalam kamar baru keduanya.

"Ini kamar kita," ucap Althaf.

"Nyaman." Amira mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar. "Aku belum mandi, aku mandi duluan, ya?"

Althaf melingkarkan tangannya di pinggang Amira dari belakang Amira. "Mandi bareng mau?"

AMIRALTHAF [Completed]Where stories live. Discover now