(14) marah?

3.6K 160 3
                                    

Jangan beri harapan jika akhirnya pergi meninggalkan

Tangannya di tarik paksa oleh kenan,"lo apaan sih?",teriak arin tak suka. Sekarang mereka berada di belakang ruang osis.

"lo bisa gak sih gak usah narik-narik"

Kenan diam

"kenapa lo diem?mau apa kesini?cepet!"

Kenan masih diam

"lo sawan ya?mau ngomong apa cepet!"

"kemana lo semalem sama rasya?kenapa lo gak pulang?",kenan bicara tetap dengan wajah datarnya.

"loh emangnya kenapa nanya-nanya?"

"lo kemana?",tanyanya lagi

"buat apa lo tau?"

Kenan menatap arin tajam. Bola mata miliknya memantulkan mata milik arin,"apa gini kerjaan lo tiap malem pulang malem?seneng-seneng di klub?minum-minum?"

Arin melotot seakan tak percaya dengan ucapan kenan,"senakal-nakalnya gue,gue gak pernah nginjekin kaki di klub sekalipun. Jaga omongan lo!",arin mendorong bahu kenan tak terima.

"lo mau apa sih dari gue?mau minta tolong manas-manasin mantan lo?gak perlu,nanti gue samperin buat jauhin lo. Gue bukan boneka yang bisa lo suruh ini itu",ketus arin

"terserah lo mau laporin gue ke kepsek soal tauran malem itu. Mau gue di DO juga bodo amat!"

Arin maju selangkah,kepala nya ia angkat sambil membalas tatapan tajam kenan,"gue semalem masuk rumah sakit",lalu arin pergi meninggalkan kenan yang masih setia berdiri disana.

Kenan mengepalkan tangannya,ada rasa bersalah di dalam dirinya. Ternyata arin sakit,kenan malah berfikir yang tidak-tidak.

****
Risha melangkahkan kaki menuju kelas arin. Cewek berkucir kuda itu ingin segera tau pasti kabar sang kembaran,"permisi"

Seluruh penjuru kelas menoleh ke arah pintu,"cari siapa?",rika menatap risha.

"arin ya?",tanya rika lagi

Risha mengangguk pelan.

"rin ada yang nyariin lo tuh",teriakkan rika terdengar hingga luar kelas.

"kenapa?",suara arin membuat risha tersadar dari lamunannya.

"kamu kenapa gak jalan bareng sama aku tadi?"

Arin menaikkan satu alisnya,"emang perlu?"

"penghianat kayak lo itu gak bisa di ajak kompromi",ketus arin

Risha masih diam

"dan lo gak usah tau kabar gue lagi. Gue mau tinggal di tempat oma"

Risha menarik pergelangan tangan arin secara kasar,"lo mau apa bego!"

Risha melepaskan cekalan tangannya,"mau kamu apa sih?"

Tempat ini sangat sepi,letaknya di belakang ruang osis,"lo kok bego banget sih. Gue mau lo jangan rebut semua kebahagiaan gue"

"aku gak pernah rebut semua-"

Plak

Satu tamparan mendarat mulus di pipi kanan milik risha,"jangan coba pancing emosi gue"

"aku kesini baik-baik,kenapa kamu malah tampar aku?",tanya risha yang sudah tersulut emosi juga.

"lo dari dulu emang gampang mancing emosi orang. Lo itu bego banget!",teriak arin emosi

"gue gak suka kalo lo ambil semua yang gue milikin. Udah cukup bang nata lo ambil perhatiannya dari gue,dan asal lo tau,bang nata itu tempat senderan gue! Tempat curhat gue!. Dan akhirnya apa? Dia lama-lama suka sama lo kan?iya kan?"

ClarinthaWhere stories live. Discover now