(28) Luka

3K 147 14
                                    

CLARINTHA

.

.

.

LUKA

Happy reading!

Setelah pertemuannya di cafe dengan Arin beberapa hari yang lalu, kenan sudah jarang bertemu Arin di sekolah. Sepertinya memang Arin sengaja menghindar dari kenan. Ingin menjaga jarak mungkin.

Kenan mengecek ke bawah. Teman temannya belum ada yang datang. Katanya siang ini mereka akan belajar bersama di rumah kenan. Namun sudah pukul satu siang belum ada satupun yang datang,"temennya gak jadi dateng dek?", Tanya seorang perempuan yang baru saja melewatinya.

"Gak tau kak, udah jam segini masa belum dateng", jawab kenan.

Perempuan tadi adalah kakak pertama kenan. Panggil saja kak kia. Kenan biasa memanggilnya dengan sebutan kak kia,"kevan kemana dek?",tanyanya lagi.

"Bang kevan jemput pacarnya mau kesini juga"

Kia hanya ber oh saja,lalu kembali melanjutkan langkahnya. Kenan memiliki satu kakak perempuan dan satu kakak laki laki. Yaitu Kiara dan kevan. Yang paling dekat dengan kenan adalah Kiara.

Kenan bergegas kebawah ketika mendengar suara bel yang berasal dari gerbang rumahnya. Cowok itu segera mengambil kunci pagar dan berlari kecil untuk membukakan pagar.

Langkahnya terhenti ketika melihat siapa yang datang. Arin dan Risha. Kenan memfokuskan pandangannya pada Arin yang membuang wajahnya. Tak mau melihat kenan,"nan buka dong. Panas",keluh Risha yang melihat kenan masih bergeming di tempat.

Kenan segera membukakan pagar rumahnya,"masuk masuk".

Sementara Arin, ia merasa familiar dengan rumah ini. Seperti pernah datang ke daerah ini. Namun ia lupa. Arin mengikuti langkah Risha yang sudah lebih dulu masuk. Rumah kenan terlihat tampak sangat rapih dan mewah.

"Udah dateng ya temennya", kia datang dari arah dapur membawa minuman untuk Arin dan Risha.

Untuk beberapa detik, kia menghentikan langkahnya. Tatapannya bertemu dengan Arin. Cewek itu membekap mulutnya tak percaya,"Rintha Risha kan?".

Risha mengangguk polos. Ia meneliti setiap inci lekuk wajah Kiara. Seperti pernah bertemu,"kayaknya kita pernah ketemu ya kak",ucap Risha.

Sementara kenan yang tidak tau apa apa hanya diam melihat ketiga cewek ini.

"Aku temennya Nata pas SMP. Nathanael"

"KIARA",seru Arin cepat.

"Kiara yang dulu suka nangis kalo ke rumah nata kan? Yang dulu kalo nangis gara gara di gangguin adeknya kan? Yang kalo ke rumah nata di anter ojek abodemennya kan? Iya kan?", Tanya Arin beruntun.

Kiara dengan cepat menaruh minuman yang di bawanya. Lalu segera memeluk Arin,"lama banget gak ketemu preman nih",ucapnya seraya tertawa.

Kenan malah seperti orang bego yang tidak mengetahui pembahasan mereka saat ini. Bahkan kenan tidak tau jika mereka saling kenal,"apaan dah",ucap kenan.

"Akunya enggak di peluk",Risha menatap Kiara dengan wajah yang sok di imut imutkan.

Kini Kiara bergantian memeluk risha.

"Apa cuma gue yang kayak orang bego disini?",tanya kenan pelan.

"Hush ngomongnya", ucap kia.

Mereka akhirnya duduk di sofa ruang tamu. Berbincang bincang sambil sesekali tertawa ketika mengingat masa SMP Kiara dulu. Yap, Kiara adalah sahabat nata. Dan nata adalah sahabat sekaligus Abang bagi Arin dan Risha. Namun justru Arin salah mengartikan perasaannya. Cewek itu malah jatuh cinta pada nata pada saat itu. Sudahlah, lagi pula nata sudah tenang disana. Tidak perlu di ungkit lagi masalah itu.

ClarinthaWhere stories live. Discover now