(17) minggu suram

3.5K 145 4
                                    


Hari minggu telah tiba. Hari yang di tunggu-tunggu setiap orang. Mungkin hari ini semua aktivitas yang melelahkan akan terhenti untuk beberapa saat.

Sama halnya dengan yang lain. Pagi ini risha memilih berkutat pada laptop dan kasurnya. Cewek itu menonton drakor kesukaannya sambil memakan beberapa cemilan yang berada tepat di sampingnya.

Risha merasa bosan. Sudah dari subuh ia menonton drakor kesukaannya. Namun kini waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi.

Akhirnya risha memilih untuk mandi terlebih dulu.

****

Lain halnya dengan risha,kini arin sedang senyum-senyum sendiri seperti orang gila.

Senyumnya tak berhenti mengembang sejak rasya mengirimkan pesan singkat padanya. Cowok itu mengajaknya makan siang di cafe langganannya jam sebelas nanti.

Arin sudah mandi sejak tadi pagi. Entahlah,mungkin arin ingin cepat-cepat pergi bersama rasya. Mungkin jika waktu bisa di percepat arin akan melakukannya.

Deringan handphone membuat arin melangkahkan kaki menuju meja riasnya. Tadi arin mengecas handphone nya di sana.

Siapa ni yang nelpon gue

Arin mengernyit. Nomor tidak di kenal menelponnya saat ini. Tidak mau ambil pusing,arin langsung meletakkan kembali handphonenya. Tidak peduli walaupun handphone nya terus berdering.


****

Waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang. Tak ada yang bisa di lakukan risha selain menonton film di layar laptopnya.

Arin sudah pergi satu jam yang lalu. Risha juga tidak tau kemana arin pergi.

Sebuah pesan masuk ke hp milik risha. Dengan cekatan,cewek itu mem pause film yang di tontonnya dan langsung beralih pada hp nya,

Rasya :

Gue jemput. Kita ke mall.

Risha terlonjak kaget. Pasalnya,rasya baru mengabarinya siang ini. Mau tidak mau,risha langsung bangkit dari kasurnya dan bersiap-siap karena rasya akan menjemputnya.

****

Desahan pelan keluar dari bibir mungil milik arin. Sudah hampir 3 jam arin menunggu di cafe ini. Tapi rasya tak kunjung datang menemuinya.

Ini sudah pukul 1:45 siang. Sedangkan rasya berjanji akan menemuinya pukul 11 tadi.

"apa gue pulang aja ya?",gumam arin.

Arin tetap menunggu rasya,hingga kini sudah pukul 5 sore. Batre hp nya juga sudah mulai habis.

Dengan langkah kesal,arin keluar dari cafe itu dan langsung menuju mobil miliknya.

Cewek itu menangis. Dengan keadaan kacau,arin tetap melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata.

****

Arin membanting pintu kamarnya cukup keras. Keadaan rumah cukup sepi. Hanya ada bi asti saja di rumah. Arin juga tidak tau kemana risha pergi.

Sudah hampir maghrib,bahkan rasya tidak memberi kabar sama sekali. Ada apa dengan cowok itu?.

Suara mesin mobil dari arah bawah rumahnya membuat arin cepat-cepat membuka pintu balkonnya. Arin sangat familiar dengan suara mobil itu.

Senyumnya mengembang karena yang di lihatnya adalah mobil rasya. Baru saja arin ingin menghampiri rasya ke bawah,tapi risha keluar dari mobil milik rasya.

Arin mengepalkan tangannya kuat. Kembarannya itu selalu saja merenggut semua kebahagiannya.

Pasti risha nyuruh rasya buat jalan sama dia. Buat gak ketemu gue hari ini.

Deru nafasnya tak beraturan. Ingin sekali rasanya berteriak sekencang-kencangnya di sini. Tapi arin sadar,ini bukanlah hutan ataupun lahan kosong. Jika ia melakukannya pasti akan menimbulkan kericuhan.

Arin menarik selimutnya kasar,lalu membantingnya ke lantai. Arin melampiaskan emosinya pada barang-barang di kamarnya. Semuanya berceceran hingga berantakan.

"kenapa sih?",gumamnya.

"kenapa semuanya lo ambil. Ini gak boleh di biarin"

Dengan langkah penuh amarah,arin menggedor kamar risha. Membuat risha yang ada di dalam membukakan pintu kamarnya dengan perasaan panik. Takun terjadi apa-apa dengan kembarannya itu.

"kenapa sih?",teriak arin tepat di depan wajah risha.

"semuanya lo ambil. Lo kegatelan tau gak. Lo jelas-jelas tau kan kalo rasya itu punya gue. Kenapa lo kayak murahan banget sih?"

Risha terpancing emosi mendengar perkataan arin yang bicara seenaknya,"kamu gak ada hak buat ngelarang aku rin. Rasya itu bukan punya kamu. Bahkan dia gak suka sama kamu"

"jauhin rasya",ucap arin lagi.

"kamu yang kayak murahan. Rasya bukan punya kamu. Rasya bukan punya siapa-siapa"

Arin menarik kasar pergelangan tangan risha. Lalu membawanya untuk masuk ke kamar milik risha,"lo berani ya sama gue?",arin memutar tangan risha hingga menimbulkan ringisan dari risha.

"udah cukup aku diem sama perlakuan kamu yang seenaknya"

Arin sudah tidak tahan dengan semua ini,"plis,gue mohon",arin merendah. Cewek itu berlutut di depan risha sambil menangis sesenggukan.

"jangan ambil dia"

"cukup lo ambil perhatian mamah papah aja",nada bicaranya sudah melemah. Arin lelah dengan semua ini.

Risha menggelengkan kepalanya,"gak gitu rin. Maafin aku. Aku gak bermak-",ucapannya terpotong.

"plis sha. Gue mohon,gue menderita selama ini. Asal lo tau,semua perlakuan nakal gue ini cuma buat narik perhatian papah mamah"

"lo tau kan kalo rasya itu orang pertama yang bikin gue semangat lagi setelah bang nata meninggal"

"plis sha"

"aku gak bisa rin"

"lo mau nya apa sih sha?",arin kembali emosi lagi.

Plak

Arin menampar pipi risha kasar. Cewek itu benar-benar gila akan kasih sayang. Arin memang sangat gila dengan kasih sayang. Itu memang benar,karena sejak dulu arin selalu mendambakan itu.

"kamu ini apa-apaan sih?",keduanya menoleh. Dan mendapatkan sang ayah berdiri di ambang pintu dengan tatapan amarah pada arin.

"berandal sekali kamu sekarang. Risha ini saudara kembar kamu. Enak bener kamu nampar dia begitu"

"inget ya pah,aku udah sabar selama ini. Aku capek kalo harus di beda-bedain sama risha. Emang papah pikir aku apa?. Aku juga punya perasaan"

Leon tampak menggeram. Lelaki itu melangkahkan kaki untuk mendekati kedua putrinya,"pergi kamu dari sini",leon bicara kepada arin.

Arin membulatkan matanya terkejut. Seakan tak percaya dengan apa yang di katakan oleh sang ayah.

Arin menahan air matanya untuk tidak keluar saat ini. Cewek itu memberanikan diri membalas tatapan tajam leon,"oke aku pergi!",balasnya tanpa ragu.

______________________________________

Hai readers💕💕

Sorry udah lama banget ga update. Minggu-minggu ini lagi banyak kegiatan. Jadinya gak sempet buat nulis wattpad.

See you♥

ClarinthaWhere stories live. Discover now