(22) damai?

3.9K 173 28
                                    


Cewek itu melangkahkan kaki menuju gerbang sekolah. Hari ini arin sudah kembali masuk sekolah. Lagipula beberapa hari lagi ujian nasional akan diadakan. Jika arin terus-terusan tidak masuk sekolah, pasti ia akan ketinggalan pelajaran.

Langkah arin terhenti ketika sebuah tangan kekar merangkul hangat kedua bahunya. Cewek itu menoleh dan mendapatkan rasya dengan senyum cerianya, "udah waras neng?",tanya rasya jahil.

"lo pikir gue gila?"

"maksud gue waras itu sembuh",jawab rasya.

Rasya memfokuskan pandangannya pada goresan goresan luka pada tangan milik arin. Beberapa detik kemudian, cowok itu menarik arin menuju tempat sepi.

"apaan sih lo ih",arin menginjak kaki rasya kuat.

Ringisan pelan keluar dari bibir cowok itu,"pake jaket gue. Tangan lo banyak luka. Nanti orang banyak mikir yang engga engga",rasya memberikan jaket hitamnya kepada arin.

"thanks"

****

Istirahat telah tiba. Kini kantin di padati oleh seluruh siswa. Lain halnya dengan yang lain. Risha memilih duduk di kelasnya sambil membaca bovel yang ia pinjam dari farah.

Cewek itu tak bergerak sedikitpun. Ia terlalu fokus membaca novel tersebut hingga tak sadar ada seseorang yang memperhatikannya dari belakang.

"tell me why? Bagus ga ceritanya?",cowok itu duduk di bangku kosong sebelah risha, membuat risha mengerutkan dahi. Ia sama sekali tak mengenal lelaki di sampingnya ini.

Tapi setelah ia memperhatikan beberapa saat, ia jadi ingat lelaki di samlingnya ini. Cowok ini adalah cowok yang sempat menyerang gedung acara sweet seventeennya dulu.

"gak usah sok kenal",balas risha cuek.

"ris lo mau kan bantuin gue buat minta maaf sama arin? Gue nyesel pernah jadi musuh dia"

Risha menoleh. Seakan tak percaya dengan ucapan david, "kamu serius?",ucapnya seraya menunjuk david.

"iya. Jadi nanti gue bakalan bakar jaket galaxy di depan arin. Biar dia percaya kalo gue udah tobat dari geng begituan"

"aku bisa bantu tapi--",risha berfikir sejenak. Ingin melanjutkan ucapannya namun ada sedikit keraguan dalam dirinya.

"tapi apa?"

"nanti aja deh. Makasih sudah mau damai sama arin"

****

Rasya berjalan ke arah kantin seraya menggenggam erat tangan mungil milik arin. Semua mata terarah pada mereka berdua. Yang mereka tau arin masih berpacaran dengan kenan.

Mata milik rasya menangkap sosok risha yang sedang memakan bakso di salah satu meja kantin. Dengan secara tiba tiba, rasya melepas genggamannya pada arin dan berjalan menghampiri risha yang tak sendirian disana.

"lo cabut sana",rasya mendorong pelan bahu milik david.

David mengangkat kepalanya. Melihat rasya berdiri disana, "gue minta maaf. Gue mau damai sama kalian semua. Gue tau gue banyak salah. Plis maafin gue"

Rasya sedikit tercengang mendengar kata mara yang terlontar dari david, "drama lo kebagusan",balas rasya.

"gue serius. Pulang sekolah kita ketemu di gedung lama deket markas galaxy. Gue udah out dari sana"

"oke. Sekarang lo bisa--"

Belom sempat rasya melanjutkan ucapannya, arin sudah menariknya untuk segera menjauh dari risha dan david. Cewek itu membawanya menjauh dari keramaian kantin,"lo suka banget kayakny sama risha",ucap arin seraya tertawa pelan.

ClarinthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang