(40) i'm jealous

2.2K 107 4
                                    


Aku disini butuh yang pasti, bukan hanya sekedar janji

****

Arin mendesah pelan ketika Kenan fokus memainkan ponselnya. Cowok itu baru saja meminta maaf beberapa menit lalu, namun sekarang Kenan malah kembali berkutik pada ponselnya.

"Maaf kamu gak ada artinya tau gak", Kenan sontak menoleh ke arahnya. Dengan cepat ia menaruh ponselnya di atas meja.

"Tadi papanya Yola chat rin, gue gak enak gak bales"

"Gak bisa kamu lepas dari Yola? Sebentar aja kalo lagi sama aku"

Kenan menatap Arin penuh arti,"dia lagi sakit Arin"

"Tapi kita lagi berdua. Kamu ngerti gak sih?!",sentaknya.

Mereka sudah pulang lebih dulu tadi. Mengetahui situasi yang menjadi canggung semenjak kedatangan Kenan. Di antaranya mengerti, pasangan baru itu harus mengobrol banyak hal.

"Lo juga harus ngerti, udahlah gue gak mau bahas. Kita baru jadian, gue gak mau ada masalah"

"Bisa kamu hari ini nemenin aku?",Arin menatap Kenan penuh harap. Entah dorongan darimana ia mengatakan hal itu. Jelas jelas Yola adalah sahabatnya sendiri, Arin terlalu takut kehilangan untuk masalah seperti ini.

Nyatanya tidak ada apa apa di antara Kenan dan Yola, mereka hanya bersahabat,"besok kita kan udah liburan, hari ini gue gak bisa"

"Mau kemana sih?!. Nemenin pacarnya aja gak bisa",saat ini Kenan mengetahui sifat Arin yang sebenarnya. Cemburuan dan sedikit mengekang. Mungkin efek masa lalunya.

"Sejak kapan lo jadi egois? Besok biar dia bisa ikut bareng kita"

"Aku cuma minta temenin, gak bisa? Sebentar aja Kenan"

Kenan menghela nafas berat,"Yaudah"

****

Cowok itu berusaha terlihat tenang, nyatanya Risha dapat melihat gelagat aneh dari Rasya. Beberapa kali Rasya mengecek ponselnya, kemudian kembali berhadapan dengannya. Selalu seperti itu sejak beberapa menit yang lalu.

"Kenapa sya?"

"Gak papa"

"Bentar aku ambil minum"

Setelahnya, Risha masuk ke dalam rumah. Rasya mengambil ponselnya, lalu membaca pesan yang baru saja di kirim,

Lo percaya sama Kenan? Cowok brengsek itu punya seliran. Dia gak suka sama Arin, jangan dungu. Mau aja sahabat lo di bodohin.

Nomor tidak di kenal itu sudah mengirim pesan seperti itu sebanyak 8 kali. Entah apa motivasinya. Otaknya berfikir keras mengenai pesan tersebut,"ini diminum"

"Kenapa sya? Aku bisa liat kamu kayak gitu",Risha menaruh segelas air es di atas meja. Matanya terus memandangi Rasya yang sedang memikirkan sesuatu.

"Gak papa, Arin belom pulang juga. Kira kira ada masalah gak ya sama mereka?"

Terduga olehnya, Rasya pasti memikirkan masalah ini. Namun egonya tertahan untuk sekedar bertanya apa yang Rasya fikirkan. Mereka hanya sebatas teman saat ini,"itu masalah mereka, tapi aku takut kalo Arin permasalahin Yola sama Kenan lagi. Kamu tau kan mereka gak ada apa apa?"

ClarinthaWhere stories live. Discover now