(41) goes to Lampung

2.1K 104 9
                                    


Maaf jika aku terlalu egois dan cemburuan. Nyatanya kamu tau, sudah berapa lama aku berteman dengan kehilangan

****

Pagi ini mentari menyambut mereka untuk segera keluar dari rumah masing masing. Waktu sudah menunjukkan pukul 5 pagi, udara dingin menusuk kulit yang belum siap diserang oleh apapun. Arin mengunci pintu kamarnya, lalu menggeret koper biru miliknya.

Kaos putih polos serta celana jeans 3/4 di tambah sepatu air jordan berwarna putih bergradasi hitam, menunjang penampilan casualnya pagi ini. Jadwal berangkat mereka sebenarnya jam 5 subuh, tapi sudah di pastikan banyak yang ngaret alias telat.

"Sudah mau jalan tha?",suara serak khas bangun tidur milik oma membuat Arin menoleh.

"Iya oma, soalnya ke Lampung kan hampir 10 jam. Belum mau nyebrang pulaunya. Kita ngejer sunset soalnya"

Oma mengeluarkan beberapa lembar uang berwarna merah,"buat kamu jajan, Risha udah Oma kasih semalem"

Tanpa malu-malu Arin mengambilnya, kemudian tersenyum simpul. Inilah yang di namakan rezeki tak terduga,"makasih Oma, nanti aku beliin oleh oleh"

"Iya iya, kebawah sana. Risha udah disana, ada Rasya juga"

Arin mengangguk pelan. Sebenarnya ia berharap Kenan yang menjemput. Tapi Kenan sudah berpesan bahwa cowok itu akan berangkat bersama Yola, kemudian baru menjemputnya. Arin rasa itu sangat membuang-buang waktu, lebih baik jika Arin berangkat bersama Rasya dan Risha.

Ternyata tidak hanya Rasya, disana juga sudah ada Rika dan David. Terduga, dua orang ini pasti nebeng mobil Rasya,"ayo berangkat",seru Rika diiringi senyuman.

"Kalian naik apa?"

"Nebeng sama Rasya, dia bareng sepupunya. Jadi kita nebeng",jawab David.

"Ayo, kasian dia udah lama nunggu. Tinggal nunggu lo doang rin"

"Udah mau jalan?",semuanya serempak menoleh, mendapatkan Nita membawakan rantang plastik tak lupa dengan sekantung minuman dingin.

"Buat di jalan, bagi-bagi ya"

"Iya mah, Aku jalan dulu",Risha menyalimi punggung tangan Nita, diiringi oleh yang lainnya.

"Hati-hati ya",ucap Nita seraya memberikan makanan serta minuman yang ia bawa tadi kepada Arin.

****

Mata milik Arin memicing ketika sinar mentari mulai memasuki matanya. Dengan cepat ia memakai kacamata hitamnya, untung saja Arin membawanya. Di lihatnya satu persatu teman-temannya, mereka semua memakai jaket tebal serta kupluk dan syal, seperti mau kemana saja.

Krisna memegang microfone sejak tadi. Cowok itu yang mengatur teman-teman yang lain,"yang udah naro koper di bagasi, pada naik ke bus"

"Kenan,Rasya,gue,David,Putra. Ceweknya Risha,Rika, Arin,Ifa,Yola, udah kan?",suara lantang milik Krisna menginterupsi seluruhnya, dan sontak membuat mereka semua mengangguk.

Kenan menarik jari jemari Arin untuk di genggam, dan dibalas senyuman oleh Arin,"naik duluan gih, tempatin tempat gue sebelah lo ya"

ClarinthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang