(34) rintik sendu

2.6K 150 11
                                    

Assalamualaikum

Apa kabar semua?!!!!

Hari ini saya update lagi, semoga suka untuk part ini. Semoga otak author berjalan dengan lancar.

Happy reading🤗🤗

****

Seharusnya kamu tau itu,
Aku sudah terlalu lama berteman dengan luka.
Hingga akhirnya aku lupa cara bahagia.

****

"Brengsek!", bogeman mentah mendarat mulus di wajah Kenan. Segala umpatan serta cacian telah ia terima sejak tadi. Tubuhnya sudah lemah tak berdaya di atas tanah lembab. Kenan meringis kala sudut bibirnya mengeluarkan darah.

Pria di hadapannya ini semakin membabi buta memukulinya sejak tadi. Kenan hanya diam, tak berniat untuk membalas apa yang telah di lakukan oleh pria tersebut.

"Lo yang disana, kenapa gak Lo bawa pulang si Arin tolol!",pria itu adalah Rasya. Kenan berusaha berdiri, namun lagi-lagi Rasya menendang bagian pinggangnya. Rasya tak memberi celah sedikitpun, emosinya tidak stabil sekarang.

"Kalo dia ngelakuin hal nekat disana, lo bisa tanggung jawab? Hah?",Rasya menarik kasar kerah baju Kenan.

Kenan menatap mata Rasya, ada kilat amarah yang menggebu-gebu disana,"gue minta maaf",cicit Kenan, hampir tak terdengar.

"Maaf lo gak bisa nyelesain semuanya. Terlambat Kenan!. Kalo tadi gue gak dateng, Arin udah mau nyakitin dirinya pake pisau ini",tangannya mengeluarkan sebuah pisau lipat dari saku jaket. Rasya melempar benda itu entah kemana.

Sudah mulai gelap, namun tidak ada tanda-tanda jika permasalahan ini akan selesai sekarang. Arin sudah di bawa pulang oleh Risha dan Yola. Cewek itu tidak sedang baik baik saja.

Bodohnya adalah, Kenan hanya mengamati Arin dari kejauhan. Benda tajam itu hampir menyentuh kulit Arin, dan Kenan hanya menatap lurus ke arah Arin seraya menahan nafasnya. Kenan bingung harus berbuat apa,"kalo lo suka sama Arin, bilang ke dia!. Jangan belagak kaya orang bego"

Rasya menghempaskan tubuh Kenan,"sekali lagi kejadian kayak gini keulang, gue bakal kasih lo lebih dari ini"

Kenan menghela nafas berat. Ia mencoba berdiri, namun rasa nyeri di area pinggangnya membuat Kenan kembali terduduk. Cowok itu mengusap kasar wajahnya, rasa sakit di sekujur tubuhnya membuat Kenan tidak bisa bergerak cepat.

Perlahan ia memegang stang motornya, menjadikan benda tersebut sebagai tumpuan untuknya. Setelah di rasa lebih baik, Kenan menaiki motornya. Rintik hujan turun dengan sendirinya, perlahan membasahi bumi.

Tak butuh waktu lama, motornya sudah melaju meninggalkan tempat itu. Tujuanny sekarang adalah rumahnya. Kenan perlu menenangkan diri.

****

Seruan dari Nita membuat Yola tersentak kaget. Wanita paruh baya itu repot sendiri sejak tadi,"Yol tolong ambilin anduk kecil di belakang. Tante mau ngompres Arin",ujarnya. Tanpa di sadari, Yola tersenyum senang. Tidak ada yang lebih menyenangkan dari ini, Yola senang melihat Nita sudah mulai menunjukkan rasa kasih sayang seorang ibu kepada Arin.

ClarinthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang