(18) menghilang

3.6K 168 28
                                    

Setidaknya jangan berikan harapan jika akhirnya akan pergi meninggalkan.

Sudah seminggu sejak kejadian itu,arin pergi meninggalkan rumahnya. Bukan hanya itu,arin juga sudah tidak pernah masuk sekolah lagi.

Semua orang mencarinya setiap hari. Bahkan kenan sudah mencari sampai ke puncak. Siapa tau arin berada di vila milik keluarga mereka. Namun nihil,arin tidak ada disana.

Risha juga sudah memberikan alamat yang jelas pada kenan. Tapi yang di temukannya hanya beberapa tukang kebun yang sedang menyapu halaman vila.

Dan kini,mereka semua sedang berkumpul di rumah rasya untuk membicarakan pencarian arin kedepannya,"jadi cari kemana lagi?",rasya membuka suara.

Semuanya menggeleng pasrah.

"coba lo ke rumah oma sya",ucap yola.

Risha menghela nafas pasrah,"aku udah telpon oma. Tapi kata oma arin gak ada disana. Oma juga ada di rumah aku"

"gue pamit duluan"

Semua mata mengarah ke sumber suara. Mereka mendapati kenan yang sudah berjalan menuju pintu rumah tanpa sepatah kata lagi.

****

Hari sudah mulai petang. Langit juga sudah mulai menghitam,pertanda hujan akan turun sebentar lagi. Sejak sepulang sekolah tadi risha berada di rumah rasya. Dan kini ia harus segera pulang.

Risha sudah duduk di atas jok mobil milik yola. Mereka sudah pulang sejak beberapa menit lalu.

"lo egois tau gak?"

Risha menoleh,memastikan jika yola bicara kepadanya,"kamu ngomong sama aku?"

Yola memutar bola matanya malas,"disini cuma ada lo sama gue. Lo itu sok polos atau terlalu polos sih?"

"maksud kamu apa sih yol?"

Mobil milik yola berhenti seketika. Benar saja,yola mengerem mendadak mobilnya. Hingga membuat kepala risha terbentur pada kaca mobil.

Yola memutar kepalanya menghadap risha,"dalam situasi kayak gini,lo sempet-sempetnya nerima rasya buat jadi pacar lo"

"kalo arin tau,dia pasti marah banget sama lo. Apa gak cukup penderitaan dia selama ini? Dia udah cukup ngalah buat lo arisha. Dan sekarang apalagi? Lo mau ambil rasya juga dari dia? Mau lo apa sih?",lanjutnya.

"aku gak ada maksud buat rebut rasya dari dia. Aku suka sama rasya,dan rasya suka sama aku. Apa salahnya?",risha berbicara dengan hati-hati,takut jika sahabat kembarannya itu akan terluka.

Yola langsung turun dari mobilnya dan membukakan pintu risha,"turun lo"

Risha segera turun,"gue najis deket lo yang sok polos dan sok suci!. Gue mau lo putusin rasya sekarang!"

Tak lama kemudian,sebuah motor sport hitam menghampiri mereka. Risha kenal betul dengan motor itu. Motor itu adalah motor milik rasya.

Yola belum menyadari kehadiran rasya di antara mereka. Cewek itu meluapkan emosinya pada risha,"lo gak tau kan keadaan arin kalo lagi ancur? Lo gak pernah tau kan kalo dia pernah mau coba buat bunuh diri?lo bahkan gak tau apa-apa tentang arin. Dan sekarang lo rebut semua yang dia punya"

"jaga ucapan lo yol"

Yola menoleh ke belakang,dan mendapati rasya berdiri disana sambil menatapnya tajam.

Beberapa detik kemudian,yola mengeluarkan senyum sinisnya. Lalu mendekati rasya dan mendorong pelan bahu cowok itu,"lo gak punya perasaan sya"

"udah berapa lama sih lo temenan sama arin? Sampe lo ga sadar kalo arin itu suka sama lo"

"seenggaknya jangan kasih dia harapan kalo lo gak suka sama dia. Semua perhatian lo itu buat dia terbang tau gak?. Semua kasih sayang tulus lo itu buat dia ngerasa kalo lo juga suka sama dia",yola terus mengeluarkan semua uneg-unegnya. Sepertinya cewek itu harus membongkar semuanya sekarang. Rasya harus tau jika arin sudah lama menyukainya.

"dia gak pernah dapet kasih sayang dari orang tuanya. Semua sikap nakalnya itu cuma buat cari perhatian doang sya. Dia gak gitu. Dia kadang keluar malem ke rumah omanya,bukan balapan atau tempat lainnya. Semua orang salah nilai dia. Sama kayak lo"

"lo gak pernah ngerasa apa? Setiap lo kasih perhatian ke dia,itu udah buat dia punya harapan buat dapetin lo. Tapi nyatanya apa? Lo lebih tertarik sama cewek gak tau malu kayak dia",yola menunjuk ke arah risha.

"lo tau kenapa dia pergi dari rumah?",yola bertanya pada rasya dengan nada sinisnya.

"gak tau kan? Dia pergi karena kemarin lo buat janji sama dia,dan lo malah pergi sama risha. Lo jangan pikir dia orang bodoh sya. Mau dimanapun arin,anak buahnya di sekolah banyak. Mungkin sekarang dia udah tau kalo lo sama risha pacaran"

"inget ya sya. Arin itu cewek. Se brandal-brandalnya dia,dia juga bisa marah dan bisa nangis. Dia bukan batu"

Yola pergi dari hadapan rasya dan meninggalkan rasya yang masih mematung karena perkataan yola tadi.

"kalo gitu berarti lo tau kan dimana arin?",yola menghentikan langkahnya ketika mendengar ucapan rasya.

"kalaupun gue tau,gue gak bakal kasih tau orang-orang munafik kayak kalian"

****

Rasya merebahkan diri di atas kasur empuknya. Perkataan yola tadi mengiang-ngiang terus di kepalanya.

Apakah dirinya salah jika ia menganggap arin seperti adiknya sendiri?

Apa salah jika ia menyayangi arin?

Mengapa bisa serumit ini?

Rasya memang lupa akan janjinya pada arin siang itu. Cowok itu malah pergi bersama risha. Tapi rasya benar-benar lupa,tidak ada unsur kesengajaan dari dirinya.

Lalu,dimana arin sekarang?semarah itukah arin pada dirinya?.

Rasya sudah menganggap arin wanita kedua yang ia sayangi setelah ibunya. Karena dulu memang arin yang sering mengajak rasya nongkrong bersama teman-temannya yang lain. Sehingga rasya bisa seperti ini sekarang. Cowok itu bahkan masuk dalam jajaran most wanted boy di sekolahnya.

Sebelum itu,bahkan rasya tidak mau bergabung dengan orang lain.

Apakah arin salah tanggap akan semua perlakuan manisnya?

Apa juga salah jika ia menyukai risha?

______________________________________

Vomment kuyy

ClarinthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang