NINE

6.1K 969 102
                                    

A/N: Tolong baca author's note di akhir ya

.

Selama pelajaran, aku bisa melihat Jungkook yang sama sekali tidak bisa fokus dengan apa yang sedang terjadi di sekitarnya. Sesekali aku melihatnya melamun dan aku tahu pasti otaknya sedang mencoba untuk mencerna lebih halus lagi apa yang barusan terjadi. Apakah sebegitu sukanya Jungkook dengan gadis itu? 

Tanpa sepengetahuan Jungkook, aku menanyakan perihal Eunhee ke teman-teman sekelasku yang lain. Mereka mengatakan bahwa Jungkook dan Eunhee berpacaran namun tidak terlalu memperlihatkannya secara terang-terangan. Aku juga menanyakan Eunhee berasal dari kelas mana dan akhirnya …  

Di sinilah aku.

Di depan kelas gadis itu.

Untung saja Jimin disibukkan dengan kegiatan club-nya, jadi untuk sesaat aku bisa terbebas dari lelaki itu. Walaupun begitu, aku saat ini tidak bisa bernapas lega. Entah kenapa, ada sesuatu yang mengganjal di dalam hatiku dan aku membutuhkan suatu penjelasan kenapa aku merasa seperti ini.

Semalas-malasnya aku bersosialiasi, aku tidak pernah membiarkan seseorang merendahkanku begitu saja. Aku butuh penjelasan kenapa aku diperlakukan seakan-akan aku adalah kambing hitam dari seluruh masalah antara Jungkook dan gadisnya.

Aku menghela napasku, kemudian mendongakkan kepalaku untuk melihat ke dalam kelas. Mataku langsung bertemu dengan Eunhee yang tengah tertawa bersama teman-temannya, mencoba berbagai make up yang tertata di atas mejanya. Ck, tipikal gadis sosialita yang suka menutup wajahnya dengan topeng. Dia bahkan sama sekali tidak merasa sedih setelah apa yang terjadi antaranya dengan Jungkook.

Hal ini membuatku bingung. Apakah gadis seperti ini yang disukai Jungkook?

“Ada yang bisa kubantu?” tanya seorang gadis yang berasal dari kelas ini.

Gadis itu menggunakan kaca mata berwarna merah yang mencolok, kontras dengan wajahnya yang putih pucat. Tapi dari penampilannya, dia malah tampak seperti seorang nerd dibandingkan seorang gadis feminim yang menggunakan kaca mata merah untuk bergaya. Selain itu, wajahnya juga agak kusam dan aku bisa melihat beberapa jerawat di wajahnya, menandakan dia sedang stress, dilihat dari buku tebal yang sedang ia kerjakan.

“Ehm … aku sedang mencari Hwang Eunhee.”

Gadis berkaca mata itu memutarkan badannya ke arah dimana Eunhee dan teman-temannya berada. “Ya! Hwang Eunhee! Ada yang mencarimu!”

Eunhee langsung menghentikan pergerakannya dan mengalihkan perhatiannya ke arahku yang berdiri di ambang pintu. Aku bisa melihat wajahnya yang tiba-tiba berubah menjadi serius. Gadis itu kemudian meletakkan alat make up-nya kemudian berdiri dan berjalan ke arahku sambil menyeringai.

“Ada yang bisa kubantu?”

Setelah aku melihat Eunhee dari jarak sedekat ini, aku tersadar bahwa wajahnya benar-benar dilumuri oleh berbagai macam bedak. Baju seragamnya terlihat agak ketat dan dua kancing baju teratasnya terbuka.

Oke, oke. Dia memang seksi dan cantik. Tapi bukankah saat ini ia malah terlihat seperti seorang jalang? Sebelum aku mulai mengatakan sesuatu, Eunhee memotongku,”Well, well, well … bukankah kau Lee Harin? Milik Park Jimin?”

Oh, jadi dia tahu? Tentu saja. Tidak mungkin tidak. Jimin jelas-jelas mengatakannya ke seluruh sekolah dan hal itu menjadi perbincangan panas di sini.

“Aku butuh penjelasan di sini,” ujarku.

Eunhee menaikkan sebelah alisnya. “Tentang?"

“Jungkook.”

Setelah itu Eunhee tertawa, seakan meremehkanku. “Apa yang ingin kau ketahui tentang Jungkook? Kau tertarik dengannya? Ambil saja.”

Somersault; pjmWhere stories live. Discover now