18. Festival Day 3 (Last)

1.2K 139 26
                                    

El Viaje
Chapter 18
.....
Amber Pov

Aku masih memperhatikan gerak gerik Krystal yang tengah berdiri di belakang panggung. Sesekali ia mengipaskan wajahnya dengan kertas yang ia pegang. Menerbangkan helai demi helai rambutnya. Terkadang ia meniup angin dengan pipi yang menggembung lucu. Pasti dia sedang bosan sekarang.

Apa ku hampiri saja? Aku hendak beranjak, namun kembali duduk di atas kursi. Kalau aku menghampirinya, bukan malah mencairkan suasana dia akan semakin merasa panas karena kami berdua akan berdebat terus. Aku juga tidak tahu kenapa aku semakin tidak mau mengalah saat berdebat dengannya.

Gadis itu mulai menyandarkan punggungnya. Mulutnya bergerak mengikuti alunan musik yang terdengar. Bandku sudah selesai tampil sejak tadi dan sebenarnya kami sudah boleh pergi. Tapi aku merasa tidak enak kalau pergi tanpa Krystal. Meninggalkan gadis itu sendirian di sini. Jadi aku tetap di kampus untuk berjaga-jaga, siapa tahu Krystal butuh teman. Em, maksudku butuh bantuan. Aku yakin dia merasa canggung jika berbicara dengan orang lain, apalagi minta bantuan.

Melihatnya bernyanyi dalam diam seperti itu membuatku penasaran. Apa Krystal bisa bernyanyi? Masalah dance, dia sangat pandai dilihat dari komentar dari para penggemar. Tapi untuk urusan menyanyi, aku tidak pernah memikirkannya. Kalau Krystal bisa bernyanyi, maka dia manusia dengan paket komplit.

Aku mendengus. Merasa kesal dengan diriku sendiri. Sejujurnya pulang lebih dulu dan bermain game lebih mengasikkan tapi kenapa setelah kedatangan Krystal dalam hidupku membuat aku melupakan bersenang-senang sendiri? Aku pasti merasa tidak nyaman saat tidak bersama gadis itu. Apa Krystal sudah mengalihkan duniaku sepenuhnya?

Aku beranjak dari kursi. Berjalan mengambil sebotol air mineral. Lalu menghampiri Krystal.

Gadis itu masih memperhatikan panggung. Belum menyadari kehadiranku. Dia sangat fokus. Apa ia sadar bahwa sudah menjadi pusat perhatian karena bibirnya yang dimajukan dengan kedua pipi menggembung? Aku berani bertaruh Krystal tidak menyadarinya. Kalau dia sadar tengah menjadi pusat perhatian pasti dia akan kembali memasang wajah datarnya.

Tanpa lama aku segera menempelkan botol minumanku tepat di bibirnya. Ia tampak terkejut dengan matanya yang melebar. Kepalanya mundur sedikit bersamaan dengan pipinya yang kembali mengempis.

“Ada apa sunbae?” Ia menatapku kesal.

“Apa kau sedang tebar pesona? Sok cantik sekali”

“Siapa yang tebar pesona. Apa sunbae sedang mengigau?”

“Kau masih belum sadar ya?” Aku berdecak menyilangkan kedua tangan di depan dada. Membalas tatapannya tak kalah sengit.

Krystal mendengus, namun segera mengalihkan pandangannya. Dan saat itulah ia baru sadar bahwa sedari tadi orang-orang tengah menatapnya. Secepat kilat ia menutupi wajahnya dengan menggunakan kertas. Apa sekarang Krystal sudah sadar dan merasa malu? Tingkahnya sangat menggemaskan.

“Fokuslah pada pekerjaan kalian” Ucapku datar menatap sekeliling. Aku juga merasa risih setiap kali mereka memperhatikan Krystal.

Dan mereka menurut saja padaku. Atau karena takut melihat tatapanku, jadi mereka segera mengalihkan pandangan. Tidak lagi menatapku dan Krystal.

Aku berdiri di sebelah Krystal. Menyelipkan botol minuman di antara kertas dan wajahnya. Ku dengar ia menghela napasnya, menjauhkan kertas di depan wajahnya namun tidak membuat wajahnya terlihat sepenuhnya.

Ia menoleh ke arahku, “Kenapa sunbae tidak bilang padaku?”

“Aku sudah bilang tapi kau tidak percaya”

“Apa-apaan. Sunbae hanya mengejekku. Menyebutku sok cantik. Mana bisa disebut sunbae memperingatkanku”

“Memang dasarnya kau sok cantik. Seharusnya kau sudah peka sejak aku bilang kau tebar pesona”

El Viaje (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang