52. Sorry!

958 111 28
                                    

El Viaje
Chapter 52
…..
Amber Pov

Pikiranku berkecamuk. Yang aku ingat hanya lah aku melihat Krystal tidur di dekat kolam renang. Aku turun untuk melihatnya dan tanpa sadar terlelap di sebelahnya. Tapi kenapa sekarang aku sudah berada di dalam kamarku? Kapan aku pindah kemari?

Dan yang lebih membuatku bingung adalah, kenapa aku merasa gelisah. Seperti perasaan bersalah dan sedih. Apa yang telah terjadi sebenarnya.

Aku menoleh ketika pintu kamarku terbuka. Luna, Henry dan Key dengan raut wajah berbinar mulai masuk ke dalam kamar. Helaan napas panjang keluar dari mulutku.

“Kenapa kalian ada di sini? Sejak kapan?” Aku mengubah posisiku. Duduk bersila di atas tempat tidur dengan tatapan yang tertuju pada nampan yang dibawa oleh Luna.

“Krystal memberitahu kalau kau sempat tidak sadarkan diri. Apa kau sakit?” Luna meletakkan nampan itu di atas meja. Lalu duduk di sebelahku dengan tangannya yanga perlahan terangkat memegang keningku. Ia tampak mengernyit sebentar lalu kembali menarik sudut bibirnya, “Kau sedikit demam. Pasti karena kelelahan ya?”

“Aku baik-baik saja. Sejak kapan aku pingsan? Kenapa aku tidak merasakannya?”

“Aku tidak tahu. Kau tanya saja pada Krystal. Dia yang melihatmu kan” Ucap Henry. Ia terus saja berjalan menyusuri kamarku.

“Krystal melihatku pingsan? Bagaimana bisa?”

“Kau makan dulu saja. Ini,
Krystal sudah membuatkanmu bubur. Jadi harus dimakan. Kau tidak akan setega itu pada adikmu kan? Dia sudah memasak padahal dia sudah terlambat ke kampus. Dia sangat menyayangimu, Amb” Ucap Luna.

Aku tersentak, ketika pandanganku bertemu dengan Luna. Aku tidak tahu kenapa perasaanku menjadi tidak karuan seperti ini. Tatapan itu seperti tatapan prihatin, dan juga luka. Aku tidak pernah melihat tatapan itu dari diri Luna.

“Ada apa?” Aku bertanya.
Luna hanya mengendik. Lalu tatapannya berubah. Menatapku tajam dengan sorot kekesalan,

“Kenapa kau sangat merepotkan? Kapan kau akan sembuh, hah? Aku bahkan harus bolos kuliah hari ini”

“Aku tidak menyuruhmu untuk datang. Kalian yang datang sendiri” Ucapku. Lalu beranjak untuk mengambil nampan di atas nakas yang sebelumnya dibawa oleh Luna.

“Kalau saja Krystal tidak menelepon sambil menangis, kita bertiga tidak akan repot-repot datang kemari. Kau tahu? Krystal benar-benar. Aku yakin dia sangat ketakutan tadi” Ucap Key. Ia memilih untuk berbaring di atas sofa sambil bermain game online di smartphonenya.

“Kalian lihatkan? Dia benar-benar berlebihan. Maksudku, kenapa sampai memanggil kalian. Aku tidak dalam keadaan parah. Seperti kecelakaan dan hampir merenggut nyawaku saja”

“Tidak boleh berbicara seperti itu. Apa kau tidak memikirkan perasaan Krystal?”

Aku menghentikan kunyahan makanan di mulutku. Meletakkan sendok di atas nampan lalu mengalihkan pandangan menatap Luna lurus.

“Aku tahu sejak awal ada yang
kalian sembunyikan dariku. Tingkah kalian sangat aneh” Ucapku.

Aku tersenyum masam melihat reaksi mereka. Luna yang terlihat mematung di tempatnya, Key yang tiba-tiba saja menjatuhkan smartphonenya. Dan juga Henry yang tadinya sibuk melihat ke arah luar jendela kini mengalihkan pandangan, menatapku tanpa eskpresi.

Perlahan Henry melangkahkan kakinya, menghampiriku, “Sepertinya benturan di kepalamu benar-benar parah. Sejak kapan kau tidak mengenal kita bertiga? Kau pasti tahu saat ada sesuatu. Tapi sekarang, tidak ada apa-apa kan? Kalau ada sesuatu kau pasti akan langsung sadar. Karena itulah kita bertiga tidak akan mampu menyembunyikan sesuatu darimu” Ucapnya.

El Viaje (Completed)Where stories live. Discover now