51.

793 113 7
                                    

El Viaje
Chapter 51
…..
Author Pov

Bergerak gelisah di atas tempat tidur, Krystal berkali-kali mengubah posisi tubuhnya. Tapi tak kunjung membuatnya cepat terlelap dalam mimpi. Meski sudah memejamkan kedua matanya erat-erat, ia tetap terbangun. Entah sudah berapa lama ia seperti ini.

Setiap saat, dirinya kembali membuka mata, irisnya langsung mengarah ke jam dinding yang terletak tepat di atas pintu kamarnya. Dan, kegelisahan semakin merayapi dirinya. Seolah jam itu mati dan tidak bergerak. Padahal ia sangat berharap bahwa waktu cepat berlalu. Ia tidak bisa tidur lagi.

Mimpi buruknya yang meski sangat singkat itu mampu membuat dirinya kalap. Ketakutan setengah mati. Doa yang ia rapalkan pun hanya sia-sia. Ia masih tetap terjaga.

Masih jam 1 pagi. Dan ia menyerah sekarang. Sekuat apapun ia mencoba, bayangan buruk itu selalu saja muncul. Membuatnya semakin tidak bisa tidur.

Beranjak kesal dari tempat tidurnya, ia meraih mantel piyamanya lalu mulai melangkah keluar dari kamar.

Melirik sebentar ke arah pintu kamar kakak tirinya yang tertutup. Jika saja mereka masih bersama seperti dulu, pasti sekarang ia sudah kembali tidur dengan ditemani Amber. Pelukan hangat dan juga kata-kata manis. Krystal rindu diperlakukan istimewa oleh gadis tomboy itu.

Ckleek

“Aa kapjagia

Krystal mengelus dadanya sambil menghela napas panjang dengan kedua mata yang tertutup.

“Apa?”

“Sunbae membuatku terkejut. Kenapa membuka pintu tiba-tiba?” Krystal bersuara setelah berhasil menenangkan dirinya sendiri. Membuka mata dan berakhir terpaku pada tatapan tajam dari lawan bicaranya.

“Memangnya aku harus memberi pengumuman saat akan membuka pintu kamarku sendiri?” Amber berdecak, menatap gadis yang kini berbalut piyama berbentuk dress panjang. Matanya menelisik ke setiap jengkal badan Krystal lalu berubah mengintimidasi, “Apa yang kau lakukan di sini? Kau berusaha untuk mengintipku?”

Krystal, untuk kesekian kalinya hanya bisa menghela napas, “Aku hanya tidak bisa tidur dan berniat untuk jalan-jalan di rumah ini”

“Bukan itu masalahnya. Kenapa kau berdiri di depan kamarku? Kau memang berniat melihatku diam-diam kan?”

“Aku bukan penggemar sunbae. Untuk apa aku melakukan hal semacam itu” Ucap Krystal dengan kesal.

“Oh ya? Benarkah? Lalu bagaimana kau akan menjelaskan tentang perilakumu yang sok peduli padaku? Selalu mengikuti kemana pun aku pergi. Apa yang akan kau katakan sekarang?” Ucap Amber tak kalah sengit. Membalas tatapan kekesalan yang diberikan oleh Krystal.

“Hanya kebetulan aku sedang dekat di tempat sunbae berada. Aku tidak ada niat untuk mengikuti” Ucap Krystal lalu berbalik. Hendak melangkahkan kakinya menuruni tangga, namun kemudian terhenti. Berbalik lagi dengan menatap Amber. Bedanya kali ini, tatapan itu berubah. Bukan lagi tatapan kekesalan, melainkan tatapan lembut. Hangat. Dan juga penuh pengharapan.

“Dan aku tidak pernah sok peduli pada sunbae. Apapun yang sudah ku lakukan itu murni karna aku sayang pada sunbae. Jangan pernah beranggapan kalau aku hanya pura-pura. Itu sama sekali tidak benar. Dan juga menyakiti perasaanku, sunbae” Ucap Krystal pelan. Tersenyum tipis untuk sekejap mata lalu melanjutkan niatnya untuk turun ke lantai bawah. Meninggalkan Amber yang masih termenung di tempatnya berdiri.

Diam-diam, gadis tomboy itu melangkah perlahan, mengawasi Krystal dari atas dengan degup jantung yang ramai. Dadanya sesak tiba-tiba. Bahkan cairan bening meluncur begitu saja dari pelupuk matanya. Membasahi pipi yang tirus itu.
…..
Krystal membuka pintu kulkas, melongok ke dalamnya dan meneliti apa-apa saja yang bisa ia nikmati sebagai cemilan. Matanya berbinar begitu melihat roti selai isi coklat. Tanpa ragu lagi ia mengambil roti itu dan tidak lupa sebotol air mineral yang baru dimasukkan ke dalamK kulkas ketika ia hendak pergi tidur. Karenanya, air mineral itu tidak terlalu dingin di genggamannya.

El Viaje (Completed)Where stories live. Discover now