28. Awal atau Akhir?

1.2K 146 21
                                    

El Viaje
Chapter 28
.....
Krystal Pov

Ku hela napas panjang. Sudah jam 6 pagi dan Lucas langsung berangkat ke sekolahnya karena ada ulangan. Bahkan dia tidak sempat sarapan di rumah. Sangat tidak enak makan sendirian. Aku tidak pernah suka makan sendirian karena dengan begitu aku selalu mengingat Jessica unnie. Biasanya kita makan bersama dan dia menyuapiku dengan telaten. Aku benar-benar merindukannya.

Omong-omong bagaimana keadaan Amber sunbae? Aku belum melihatnya lagi sejak semalam saat aku ke kamarnya untuk mengompres demamnya. Ternyata dia demam tinggi, seperti yang dikatakan Lucas. Apa pagi ini sudah lebih baik?

Aku mengangkat kepalaku, melirik ke lantai atas di mana kamar sunbae berada. Pintunya masih tertutup rapat.

Sebaiknya aku melihat keadaannya dulu sebelum pergi ke kampus. Maka aku segera menyiapkan bubur dan sup yang sudah ku buat, mengambil obat pereda panas dan juga air hangat untuk mengompres Amber sunbae. Lalu melangkahkan kaki menuju kamarnya.

Perlahan aku membuka pintunya yang tidak terkunci itu. Melongok ke dalamnya dan mendapati Amber sunbae masih berbaring dengan mata terpejam di atas tempat tidurnya. Dia belum bangun ya.

Aku melangkah pelan-pelan ke arah tempat tidurnya. Meletakkan nampan yang ku bawa ke atas nakas. Tanganku bergerak menyentuh dahinya guna memeriksa suhu tubuh. Masih sedikit panas tapi lebih baik dari pada semalam.

Aku Mencelupkan handuk kecil ke atas baskom berisi air hangat dan memerasnya. Menempelkan handuk itu ke dahi Amber sunbae.

“Krystal”

Aku tersentak ketika mata yang sedari tadi terpejam itu terbuka. Matanya bengkak seperti habis menangis. Apa tadi malam dia tidak tidur nyenyak karena badannya tidak sehat?

“Diam saja. Aku akan mengurus sunbae dulu sebelum ke kampus” Aku merapikan handuk kecil yang ku gunakan untuk mengompres. Padahal tadi sudah tepat di dahinya, tapi karena sunbae bergerak jadi handuknya sedikit meleset dari tempatnya.

Aku mendengus. Padahal sudah ku bilang untuk diam saja tapi sunbae malah beranjak untuk duduk. Terpaksa aku membantunya bersandar, membuat handuk itu jatuh di pangkuannya. Dengan kesal aku memungut handuk itu dan meletakkan kembali di dalam baskom.

“Aku sudah buatkan bubur dan sup. Sunbae bisa makan sendiri?”

Tidak ada suara. Dia hanya diam saja sambil menatapku. Tatapannya juga begitu kosong. Aku tidak tahu apa artinya. Dia tidak terlihat marah ataupun senang.

“Kenapa sunbae hanya diam saja? Kalau bisa makan sendiri aku akan bersiap pergi ke kampus sekarang”

Dan hanya gelengan kepala yang ia berikan sebagai tanggapan. Ku hela napas panjang lalu menarik kursi dan duduk di atasnya. Memangku mangkuk berisi bubur dan mulai mengaduk bubur itu.

Deg

Deg

Jantungku. Kenapa berdetak cepat sekali. Aku bisa merasakan Amber sunbae yang masih menatapku. Hhh rasanya aku ingin sekali pergi dari sini. Bukan karena masih marah padanya, tapi karena aku sangat gugup.

Entahlah, aku tidak lagi merasa marah. Hanya sedikit kesal dan aku pun masih tidak tahu alasan kekesalanku itu. Mungkin aku hanya butuh pelampiasan saja.

“Apa aku sedang bermimpi?”

Aku menoleh. Mulai menyuapi sesendok bubur ke arahnya. Tanpa lama Amber sunbae menerima suapan yang ku berikan itu.

“Tidak”

“Bagaimana dengan tadi malam?”

Aku mengangguk pelan, “Sunbae bermimpi tentang eomma sunbae” Kataku sambil menyendok bubur lagi.

El Viaje (Completed)Where stories live. Discover now