22. Unexpected

1K 157 31
                                    

El Viaje
Chapter 22
....
Amber Pov

Aku membuka tirai jendela. Menyipitkan mata ketika melihat Krystal sedang duduk di tepi kolam. Tidak biasanya dia duduk seperti itu. Biasanya dia akan berdiri tapi kenapa hari ini dia duduk?

Hhh. Kenapa aku memikirkan hal tidak penting seperti itu. Lebih baik aku menghampirinya saja. Udara pagi sangat baik untuk kesehatan, katanya.

Maka setelah menggosok gigi dan mencuci muka aku segera menuruni anak tangga menuju kolam renang di mana Krystal berada.

Gadis itu masih diam ketika aku sampai. Hanya menatap air kolam yang tenang itu. Kalau aku memanggil namanya dan memegang bahunya seperti waktu itu bisa-bisa Krystal pingsan lagi. Aku diam saja di sebelahnya, agak ke belakang.

“Tidak biasanya sunbae keluar pagi”

Aku tersentak. Mengerjap menatap Krystal.

Dia tampak menarik sudut bibirnya, tanpa menoleh ke arahku, kembali bersuara, “Bukannya sunbae tidak tahan dinginnya udara di pagi hari?”

Aku menggaruk tengkukku. Benar juga. Biasanya aku memang tidak tahan menghadapi udara pagi hari yang terasa sangat dingin. Tapi aku merasa sesuatu menarikku hingga aku melawan rasa dingin itu dan mendekati Krystal.

“Padahal udara pagi hari sangat bagus”

“Ya. Aku tahu. Kau sudah sering mengatakannya padaku”

Krystal hanya tersenyum kecil menanggapi. Lalu kembali membungkam mulutnya.

Aku baru sadar kalau Krystal masih mengenakan piyama dengan tali tipis yang melingkar di pundaknya. Bahu dan lengannya terbuka. Apa dia tidak kedinginan? Dengan segera aku melepaskan sweater yang tadi melekat di tubuhku. Lalu menutup bahu terbuka Krystal membuat gadis itu menoleh. Untuk sejenak menatapku terkejut lalu tersenyum tipis.

“Terima kasih. Sebenarnya sunbae tidak perlu melakukan ini” Ia mengeratkan sweater di bahunya.

“Kau bisa sakit. Kenapa masih saja bodoh padahal kau sudah besar”

“Aku tidak akan sakit hanya dalam satu hari”

Aku berdecak. Tidak tahu harus berkata apa lagi. Karena sudah dapat di pastikan bahwa semua yang ku katakan akan dijawab oleh gadis itu.

Aku masih memperhatikan wajahnya. Kenapa tiba-tiba menjadi murung?

“Kau sedang merindukan seseorang?”

Krystal menoleh. Menatapku dengan kening mengernyit, “Kenapa bertanya seperti itu?”

“Biasanya orang yang melamun sedang merindukan seseorang. Seperti yang kau lakukan sekarang. Sedang rindu ya?”

“Tidak semua orang yang melamun sedang rindu. Tapi hari ini aku memang sedang merindukan seseorang”

“Appa? Kau merindukannya?”

Untuk sejenak ia memperlihatkan wajah terkejutnya. Lalu detik berikutnya ia tersenyum. Tidak mengangguk ataupun menggeleng. Mengalihkan pandangannya, kembali menatap kolam.

“Aku juga sedang rindu pada eomma”

Ku perhatikan wajah Krystal dengan seksama. Sekarang wajah itu sudah tampak lebih tenang.

“Di mana dia?”

Aku tersenyum, “Mau datang bersamaku? Sejujurnya sudah lama sekali aku tidak bertemu dengannya?”

Krystal menoleh, “Oh, benarkah? Aku boleh ikut?”

“Tentu saja. Kalau kau tidak ada acara”

El Viaje (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang