10. Simpati

56K 3.5K 15
                                    

Andhika mengemudikan mobilnya dengan tenang, melaju dengan kecepatan normal berharap Kinanti tidak terganggu dalam tidurnya.

Di lihatnya sekilas wanita yang sudah hampir 6 tahun menjadi sekertarisnya, Kinanti yang dulunya dikenal ceria kini mengalami kejadian yang menyakitkan.

Keadaan kinanti mengingatkan dengan dirinya di awal-awal setelah meninggalnya istri tercintanya. Bedanya kinanti ditinggalkan dengan alasan yang lebih menyakitkan yaitu penghianatan.

Perjalanan yang Andhika tempuh cukup memakan waktu yang lama, akibat mereka tadi berada di pinggiran kota. Melirik lagi sekilas kearah kinanti pandangan Andhika terpaku pada pergelangan tangan kinanti yang memerah.

Andhika mencari apotik terdekat yang mungkin detemukan selama perjalanan mengantar kinanti, setelah mengedarkan pandangan selama beberapa menit andhika menemukan apotik.

Diparkirkan mobilnya di tepi jalan andhika perlahan membuka pintu untuk membeli obat guna mengobati memar di telapak tangan kinanti. Andhika berlari menuju ke apotik tersebut.

Setelah membayar obatnya, andhika bergegas menuju mobilnya. Di ambil tangan kinan dengan perlahan dan mulai memijatnya sedikit, terdengar desisan dari mulut kinanti.

Namun kinanti masih melanjutkan tidurnya dengan tenang, setelah selesai memberika salepnya pada pergelangan tangan kinanti andhika kembali melajukan mobilnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Namun kinanti masih melanjutkan tidurnya dengan tenang, setelah selesai memberika salepnya pada pergelangan tangan kinanti andhika kembali melajukan mobilnya.

Setelah perjalanan yang cukup panjang ditempuh Andhika, kini akhirnya andhika telah sampai di depan rumah kinanti. Meregangkan otot-otonya sebentar kemudian andhika mencoba membangunkan kinanti, namun sudah berberapa lama dia mencoba Kinanti tak kunjung bangun.

Andhika memutuskan untuk membiarkan saja kinanti tetap tertidur, di turunkan kursi yang Kinanti gunakan lalu membenarkan posisi kinanti agar terasa nyaman.

Setelah itu Andhika ikut menurunkan kursi miliknya dan ikut memejamkan mata mencoba ikut untuk tidur.

*****

Merasa lehernya kesemutan kinanti membuka matanya perlahan, dan betapa terkejutnya dia saat sudah sadar sepenuhnya jika kepalanya tengah menyender di bahu milik atasannya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Blutiger (complete√)Where stories live. Discover now