32. Asal Usul

67.2K 3.3K 376
                                    

Di tengah penyesalan yang menggerogoti dirinya, ingatan Satria terlempar saat-saat awal kehancuran dirinya akan dimulai.

Saat untuk pertama kalinya dirinya melihat Putri, melihat sosok Putri membuat nalurinya sebagai pria muncul tanpa bisa dicegah.

Untuk pertama kalinya Satria bertemu dengan Putri saat Putri membersihkan ruangannya, ya dulu Putri bekerja sebagai office girl di kantornya.

Pada mulanya tidak terjadi apa-apa, tapi entah mengapa Putri adalah orang yang selalu membersihkan ruangannya dari banyaknya petugas kebersihan yang ada. 

Melihat Putri yang masih muda, membuat Satria berfikir seharunya Putri bisa mendapatkan pekerjaan lebih baik daripada harus menjadi OG.

Lama kelamaan Satria mulai bertanya kepada Putri tentang latar belakangnya dan alasan kenapa Putri bekerja sebagia office girl.

Dari situlah Satria mengetahui jika Putri hanya hidup dengan ibunya, Putri menjadi tulang punggung keluarga dengan memiliki dua orang adik.

Membuat putri hanya bisa bersekolah sampai SMA, dan mengharuskannya unuk bekerja menyekolahkan adik-adiknya.

Rasa iba muncul di benak Satria, melihat Putri yang lemah seolah membutuhkan perlindungan membuat naluri seorang pria yang ingin melindungi muncul begitu saja di hati Satria.

Entah bagaimana mulainya, Satria mulai membandingkan kehadirannya dimata Kinanti dan dimata Putri. 

Satria merasa menjadi seorang pria seutuhnya jika dihadapan Putri, seolah kehadirannya sangat berarti bagi Putri.

Putri memberikan sensasi jika dirinya laki-laki sejati yang bisa melindungi, menjamin, memenuhi kebutuhan dari seorang wanita.

Tidak seperti saat dirinya bersama dengan Kinanti, dirinya sebagai seorang pria seolah-olah tidak memiliki makna penting dikehidupan Kinanti.

Kinanti terlalu mandiri, Kinanti bahkan membantunya memberikan modal untuk usahanya. Membuat harga dirinya terluka, jadilah Satria melampiaskan rasa dibutuhkan dan nalurinya sebagai seorang pria kepada Putri.

Satria dan Putri pada mulanya hanya menjalin hubungan dibatas wajar dan di zona aman, tetapi godaan selalu datang tiba-tiba. Membuat Satria melampaui batasannya dan melanggar janji sucinya dengan Kinanti.

Sampai pada akhirnya Putri mengandung anaknya, ditambah Kinanti memergokinya membuat Satria tidak mempunyai pilihan lain selain memilih Putri dan anaknya.

Satria juga merasa perasaannya pada Kinanti telah luntur dan digantikan oleh Putri, membuatnya sangat yakin untuk mengakhiri pernikahannya dengan Kinanti.

Bahkan sampai melakukan segala cara yang membuat hati Kinanti hancur berkeping-keping, karena Satria hanya berfikir bagaimana caranya dia bisa segera menikah dan hidup berbahagia dengan Putri dan anak mereka. 

Tapi kenyataannya sangat salah, rasanya pada Kinanti masih utuh dan kokoh, perasaannya pada Putri hanya sesaat dikala ia merasa bosan.

Tapi Satria lupa jika perasaan bosan itu muncul sebagai cobaan untuk menguji seberapa kokoh seseorang berpegang teguh dengan pilihannya.

Ya seperti itulah manusia selalu mencari alasan untuk membenarkan tindakannya, seperti Satria. Yang menyalahkan Kinanti dan rasa bosan untuk meninggalkan pilihannya terdahulu.

Dan sekarang seolah-olah Satria tengah lupa dan sibuk berfikir tentang seandainya yang tentu saja akan menjadi angan. 

Satria mulai berandai-andai jika ia berubah, dan memperbaiki segalanya. Memohon ampun kepada Kinantinya akankah Kinanti mau menerimanya lagi.

Blutiger (complete√)Where stories live. Discover now