29. Pembalasan 1

71.6K 4.1K 508
                                    

Kinanti memasuki restaurant tempatnya membuat janji temu, Mengedarkan pandangnnya Kinanti melihat Satria sudah duduk dan menatap luar cendela.

Kinanti mengamati penampilan Satria tidak banyak berubah hanya Kinanti bisa melihat kantung mata yang menandakan Satria kurang tidur, Kinanti tersenyum mendapati fakta Satria tidak baik-baik saja.

Berbanding terbalik dengan diriya, Kinanti yang sekarang akan menemui Satria adalah Kinanti versi terbaik yang akan pertama kali Satria lihat selama mengenal Kinanti. 

Memilih dress berwarna pink membuat penampilan dari Kinanti terlihat mempesona dan menyegarkan. Kinanti ingin Satria melihat jika tanpanya Kinanti bisa, dan Satria tanpa dirinya adalah versi terburuk dari Satria

 Kinanti ingin Satria melihat jika tanpanya Kinanti bisa, dan Satria tanpa dirinya adalah versi terburuk dari Satria

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kinanti langsung duduk dihadapan Satria, dan menyerahkan dokumen yang berada dalam map kuning pada Satria. Kinanti melihat jika kini Satria tengah kebingungan dan hanya menatap dirinya.

Tapi Kinanti sudah tidak merasakan apa-apa lagi di terhadap laki-laki dihadapannya yang ada adalah rasa benci yang ingin segera ia luapkan.

Sedangkan di hati Satria muncul rasa sesal dengan yang ia lakukan pada wanita dihadapannya, apalagi kini Kinanti seolah baik-baik saja dengan kehilangan dirinya atau bahkan lebih baik setelah berpisah darinya.

tapi ia memilih untuk mengabaikannya dan melanjutkan apa yang sudah menjadi keputusannya. Dirinya sudah tidak bisa mundur, sekarang dia harus mempertahankan harga dirinya. 

Membuka isi map yang diberikan oleh Kinanti Satria bisa melihat jika dokumen itu adalah gugatan perceraiaan yang Kinanti layangkan untuk dirinya. 

Satria merasa jika ini terlalu mudah, bukankah Kinanti sekarang sedang melaksanakan aksi balas dendam kepada dirinya tetapi kenapa Kinanti dengan mudah menggugat cerai darinya.

Tidak ingin merasa dirinya telah dikalahkan oleh Kinanti Satria memilih untuk menuruti egonya.

"Syukurlah kalau pada akhirnya kamu sadar diri dan lebih memilih mundur?" 

"Aku bukannya mundur itu yang perlu kakak ingat. Lihat saja apa yang akan terjadi di persidangan nanti!"

Kinanti bangkit dari duduknya dan mencondongkan tubuhnya dengan tangannya yang bertumpu pada meja Kinanti mendekatkan diri untuk menatap lekat kedua mata Satria.

"Jadi jangan sampai kakak tidak hadir, lihat saja caraku mebalas rasa sakit yang kakak berikan."

Mendengar Kinanti yang sangat percaya diri dan menantang dirinya membuat harga diri Satria terluka sehingga Satria memberikan perlawanan.

"Tentu saja, Tapi kurasa kau kalah jauh dariku. Kenapa? Karena aku tahu kau mempersiapkan penampilanmu dengan baik sebelum bertemu denganku? Tapi maaf aku tidak tertarik lagi padamu. Kamu tetap sama MEM.BO.SAN.KAN"

Mendengar ucapan Satria tentu saja melukai harga dirinya sebagai seorang wanita, tapi Kinanti menahan amarahnya. Baginya jika ia menunjukkan amarahnya di hadapan Satria, Satria merasa menang karena dirinya terpancing dengan hasutan yang Satria buat.

Blutiger (complete√)Where stories live. Discover now